clock

Jumat, 25 Mei 2012

Modifikasi off-road

Daihatsu Rocky F75 1991, Rocky Berjuluk Rockbicon

 

JIP - Suatu karya modifikasi dinilai berhasil apabila mendapat pujian dan lebih jauh lagi karya tersebut lantas kemudian diikuti. Secara gamblang dan terang-terangan, Sugeng Cahyono mengaku takjub dengan sebuah modifikasi Daihatsu Rocky berwarna putih yang beberapa waktu silam sempat nampang di majalah Jip.

“Menurut hemat saya, modifikasi yang dilakukan pada Rocky putih tersebut sangat inspiratif,” akunya. “Saya pun memutuskan secara garis besarnya untuk mengikuti konsep modifikasi tersebut. Maka Sugeng pun lantas merombak Rocky miliknya dan membawanya pada Hasstex yang tak lain adalah kreator Rocky berkelir putih.

Walau berakar pada sebuah kendaraan dan konsep modifikasi yang sama, namun bukan berarti lantas mengambil mentah-mentah hasil yang sudah ada. “Kalo menghambil mentah-mentah jadi kurang menantang dong..,” kekeh ayah satu putra yang menggeluti bisnis kuliner ini. “Karenanya di beberapa bagian detailnya mengalami rombakan dan secara konsep,” sahut Ahmad Sugandi juragan Hasstex selaku eksekutor modifikasi jip ini. “Kali ini kita lebih terang-terangan mendekat pada sosok sebuah JK Wrangler Rubicon,” sambung pria yang akrab disapa H Gandhi ini.

Citrus green yang merupakan salah satu warna kebangsaan Wrangler dari era TJ dan tetap menjadi pilihan jajaran warna pada era JK pun dipilih menjadi kelir yang melekat pada Rocky lansiran tahun 1991 ini.

“Kesan sebuah JK pun jadi terasa lebih kental pada sosok Rocky,” papar Sugeng lebih lanjut. “Saya anggap karya modifikasi ini sebagai sebuah Rocky yang digubah ulang dengan mengandalkan sentuhan sebuah Jeep Rubicon,” kekehnya sambil menutup pembicaraan.

Sebuah Rocky dengan sentuhan Rubicon, boleh dong kalo kami lantas menjulukinya sebagai sebuah Rockbicon….

Mesin
Mesin berkode DL62 turbo diesel yang lebih bertenaga comotan dari Daihatsu Rugger diletakkkan dalam engine bay dan  menggantikan mesin lamanya yang dirasa kurang bertenaga. Dikarenakan masih mengambil dari basis mesin yang sama, maka tidak ada permasalahan sama sekali dalam pemasangannya.

Gardan dan kaki-kaki
Suspensi per daun tetap diandalkan untuk menjinakkan bantingan jip ini dan sepasang gardan milik Rugger yang didapatkan bersamaan dengan mesin pun disematkan menggantikan posisi gardan asli Rocky ini.

Bumper
Bumper custom dari bahan plat dipercayakan menggantikan bumper bawaan pabrik. Tak ketinggalan, sebuah winch ditempatkan di antara tubuh bumper yang terbuat dari bahan plat 3 mm tersebut.
Overfender
Overfender bergaya Bushwacker dari bahan fiber disisipkan pada tiap sisi rongga ban. Khusus pada bagian depan, penempatan lampu sein diinspirasi dari Jeep JK Wrangler. Uniknya bahan lampunya diambil dari lampu sein depan Suzuki Caribian. Untuk memperkuat kesan moderen, side moulding ala Honda CRV pun dapat ditemui pada sisi kiri dan kanan jip ini.

Ban dan pelek
Kendati lebih difokuskan pada penggunaan onroad, namun ban Kumho Road Venture MT ditetapkan sebagai pilihan. Menurut Sugeng, pemasangan ban ini mampu menambah penampilan jip ini dan masih lumayan beradab saat dipakai sehari-hari di jalanan.

Hardtop
Hardtop bawaan Rocky didisain ulang, rancangan atap JK Wrangler pun diambil sebagai acuannya. Atap bertingkat ala sebuah Rocky pun hilang berganti atap rata seperti yang dipergunakan pada sebuah JK. Kesan JK kian kental dengan dipotongnya pintu belakang Rocky dan hanya disisakan bagian bawahnya saja. Sedangkan bagian atasnya berupa kaca flip yang dirancang ulang yang juga dirancang dengan pedoman disain dari jip yang sama.

Interior
Wajah interior nampaknya tidak banya disentuh. Peranti-peranti asli Rocky masih nampak mendominasi di bagian kabin.


Pernik
Pengaruh Jeep nampak jelas terasa dengan dipasangkannya spion maupun antena TJ Wrangler. Atmosfir jip asal benua Amerika ini makin ditonjolkan pada jip Jepang ini. Tutup bensin TJ dan lampu belakang ala JK yang dicustom dari Daihatsu Taruna ini semakin mengentalkan sentuhan jip lansiran Chrysler tersebut.

 Data Spesifikasi  
 Mesin  DL62 4 silinder turbo diesel 2,8 liter
 Transmisi  Manual 5 speed OEM Daihatsu Rugger
 Tranfercase  2 speed part-time OEM Daihatsu Rugger
 Gardan     Daihatsu Rugger
 Pelek  Aftermarket Alloy
 Ban  Kumho road venture 33x12.50R15
 Overfender  Custom by Hasstex
 Side moulding  Custom by Hasstex
 Kaca spion  TJ Wrangler
 Handle pintu  Jeep XJ Cherokee
 Lampu belakang  Daihatsu Taruna customized by Hasstex
 Hardtop  Customized by Hasstex
 Winch  Warn XD9000i
 Bengkel     Hasstex
 Jl. Ganda Soja No 2
 Majalaya, Bandung
 Telp: (022) 702.740.00


Penulis : Suryo Sudjatmiko
Modifikasi off-road

Jeep XJ Cherokee 1994, XJ Cherokee, Bagai Oasis Ditengah Gurun


JIP - Kebebasan berekspresi, berbicara, beragama dan berpolitik  memang dijamin keberadaannya oleh negara dan undang-undang. Akan tetapi kebebasan dari belenggu rutinitas pekerjaan dan harian tidak ada yang bisa menjamin kecuali kecakapan orang tersebut dalam mengatur waktu tahu kapan dan dengan apa ia melakukannya.
   
Sudah barang tentu bahwa kesibukan sebagai seorang wirausahawan menyita banyak waktu dan tenaga seorang Sandi Said. Rutinitas harian sudah menjadi daftar menu tetap bagi bapak tiga anak ini. “Suatu resiko dari pilihan pekerjaan yang kita ambil,” tutur pria ramah ini. “Rutinitas pasti bertetanggaan dekat dengan kebosanan. Akan tetapi jika kita tahu cara mengatasinya, dengan demikian rutinitas yang ada dapat dieliminir,” lanjutnya sembari menghisap rokok putih kesukaannya.

Menjalani hal yang disenangi dan selalu menimbulkan antusiasme lain bisa menjadi solusinya. “Saya memilih menggunakan kendaraan sebagai solusinya, karena memang saya mencintai dunia 4x4 selain itu saya selalu antusias dengan perkembangan dan inovasi yang ada,” ungkapnya.

“Cherokee saya pilih karena memang saya tergolong fanatik pada merek Jeep dan SUV ini merupakan kendaraan yang sampai detik ini di belahan bumi mana pun masih merupakan kendaraan favorit yang tetap digali kemampuan,” cerocosnya. “Jadi saya rasa SUV ini sangat dinamis dalam perkembangan dan inovasinya, selalu ada yang baru sehingga tidak membosankan. Selain itu Cherokee merupakan SUV yang nyaman dikendarai baik untuk medan on road maupun offroad,” kekehnya.
   
“Benar..jika hampir seluruh waktu saya tersita untuk rutinitas dan orang lain dan hanya tersisa sedikit saja untuk saya dapat melakukan apa yang saya senang untuk dilakukan. Tapi waktu yang sedikit itu sudah cukup untuk menyegarkan diri,” tutur Sandi. “Cherokee ini bagaikan sebuah oasis ditengah-tengah teriknya gurun yang bernama rutinitas,” tutupnya.

Mesin
Mesin 6 silinder inline tidak banyak diotak-atik. Upaya mendongkrak tenaga cukup dilakukan dengan melakukan posting dan polish serta pemasangan header lansiran Borla.

Interior
Tak banyak yang berubah pada bagian interior. Jok berlapis kuli masih menjadi bagian dari elemen kenyamanan dan kemewahan SUV asal Amerika ini. Bagian bagasi menjadi tempat barang off-road dan sparepart saat SUV ini bertugas mengusir suntuk pemiliknya.

Kaki-kaki
Gardan masih menggunakan bawaan asli, hanya saja karena menggunakan ukuran ban yang lebih besar dan ingin lebih handal saat merambati permukaan medan off-road, finalgir standarnya pun dipensiunkan dan diganti dengan final gir aftermarket dengan rasio 4,88 : 1

Suspensi
Suspensi standar ditanggalkan, racikan suspensi baru mengandalkan penggunaan per Old Man Emu baik pada bagian depan maupun belakang dan dikolaborasikan dengan sokbreker OME pada bagian depan dan Kings pada bagian belakangnya.

Side bar
Walau disainnya sederhana, namun kehadiran sidebar ini sangat berarti untuk melindungi benturan dari arah samping. Selain itu berfungsi ganda sebagai footstep.
Lampu tembak
Sepasang lampu lansiran Warn disematkan di sisi kiri dan kanan. Sepasang lampu ini siap berkolaborasi dengan lampu utama untuk menembus kepekatan malam.

Overfender
Satu set overfender lansiran Warn menjadi penutup bibir rongga ban yang telah diperbesar. Kehadirannya tak semata-mata untuk pemanis, namun untuk menghalau cipratan lumpur ataupun air yag dicipratkan oleh ban.

Ban dan pelek
Pelek L-Star Jepang dirombak ulang PCDnya sehingga sesuai dengan milik Cherokee. Pelek legendaris ini dikolaborasikan dengan ban Simex Junggle Trekker untuk merambah medan off-road berat sekalipun.

Winch
Winch elektrik Warn 9.5 XP menjadi bagian dari piranti rekoveri dan ditempatkan pada bumper custom.

 Data Spesifikasi
 Mesin  Powertech 242cu.in (4.0 liter) OEM XJ Cherokee
 Transmisi  AW4 automatik 4 speed (OEM XJ Cherokee)
 Tranfercase  NP231 OEM XJ Cherokee
 Gardan  Dana 30 (depan)
 Dana 35 (belakang)
 Limited slip  OEM Cherokee (belakang)
 Final gir  4.88 : 1 Superior gear
 Per  Old Man Emu (depan /belakang)
 Sok breker  Old Man Emu nitrocharger (depan)
   Kings 10inc (belakang)
 Sok stir  Tough Dog
 Overfender  Warn
 Winch     Warn 9.5 XP
 Lampu ekstra  Warn
 Bumper  Customised by RAF Bandung
 Sidebar     Customised by RAF Bandung
 Bengkel  SS4WD
 Jl. Taman Makam Bahagia No.21, Perigi Baru , Bintaro Sektor 9
 Telp: (021) 924.457463



Penulis : Suryo Sudjatmiko
Modifikasi Off-road

Land Rover Defender 90 2000, Laras Ati. Di mana keseimbangan dan keselarasan harus terjaga





Hidup haruslah seimbang antara kebutuhan jasmani dan rohaninya. Karenanya butuh penyegaran untuk keluar dari rutinitas harian. “Land Rover 90 ini merupakan salah satu contoh upaya menyelaraskan pikiran dan hati saya untuk sejenak keluar dari rutinitas,” tutur pemilik jip yang enggan disebutkan identitasnya ini. “Jip ini pun sekaligus menjadi penyeimbang bagi seorang kawan lama saya yang piawai membuat piranti dan aksesoris kendaraan sebagai hobi keluar dari rutinitas hariannya,” papar pria ramah ini.

Target utamanya memang sekedar sebagai jip perkotaan, namun bukan berarti lantas rendah diri saat diajak untuk beroff-road. “Kelamaan di jalanan on-road bisa membosankan lho..maka sekali-kali butuh penyegaran dengan menjamah medan off-road. Kendaraan ini juga harus laras ati.,” ujarnya tergelak.






Engine bay jip ini dihuni oleh sebongkah mesin TD 300 yang tak lain merupakan salah satu mesin legendaris dalam keluarga besar Land Rover. Performa mesin turbo diesel empat silinder inline ini dirasa sudah cukup pas, sehongga tidak diotak-atik sama sekali alias dibiarkan dalam kondisi standar.







Sepasang gardan rigid dan suspensi per keong asli bawaan Land Rover Defender yang telah teruji di ajang Camel Trophy tidak mengalami perubahan sama sekali.






Spesifikasi transmisi dan tranfercase copy-paste dengan yang tercantum pada brosur spesifikasi jip ini. Transmisi manual 5 percepatan ini dikolaborasikan dengan tranfercase fulltime yang dilengkapi dengan central differential locker.








Bumper depan asli sudah tidak nampak lagi, sebagai gantinya sebuah bullbar custom racikan seorang kawan bertengger mengantikan posisinya. Sebuah winch Warn 9.5 Ti dengan kondisi mulus nan rapih nampak terpasang di moncong jip tersebut. Selain itu sepasang lampu orisinal aksesoris Land Rover turut meramaikan tampilan depan.








Bumper belakang, rollbar, side bar sekaligus berfungsi sebagai footstep hingga tire hanger merupakan hasil karya seorang kawan. Karya ini dikerjakan tanpa target waktu, mengingat piranti-piranti ini juga merupakan suatu sarana penyerasan hati dan pengejawantahan hobi bagi sang pembuat.





 
 
Tidak ada perubahan yang berarti pada interior jip ini. Kalo pun ada sifatnya hanyalah sebatas tambahan saja seperti halnya pemasangan audio system yang mengandalkan head unit Kenwood DPX MP4050.





 

Ban Maxxis Bighorn berdiameter 32" melingkar mesra pada pelek racikan MRW. Lebih dari cukup untuk keperluan on-road maupun off-road.


SPESIFIKASI

Mesin                 : TD300 4 silinder inline Turbo Diesel

Transmisi           : 5 speed manual (OEM Land Rover)

Tranfercase       : Fulltime with central differential lock (OEM Land Rover )

Gardan              : OEM Land Rover

Winch                : Warn 9.5 ti

Auxiliary Lamp : Land Rover

Velg                   : MRW16x8

Ban                    : Maxxis Bighorn LT265/75/R16

Bengkel             : Dikerjakan sendiri
Penulis : Suryo Sudjatmiko

Modifikasi off-road

Suzuki Samurai 1992, Maju Tak Gentar, Itulah Semboyan Sang Pemilik


JIP - Hal yang paling menonjol dari Suzuki Samurai milik Suhono ini terletak pada penempatan ban depannya yang jauh berada di depan bodi. Memperoleh distribusi bobot yang lebih baik sekaligus untuk meminimkan approach angle menjadi tujuan yang diincar dalam proses memajukan posisi ban depan ini.

Pria yang menjabat Komandan Resimen Bantuan Tempur satu Marinir ini memilih Samurai sebagai besutan tak lain karena bobotnya yang ringan dan dimensinya yang mungil. Dengan bobot ringan dan modifikasi yang tepat jip mungil ini muncul sebagai sebuah jip yang memiliki potensi besar sebagai sebuah jip yang handal pria yang menjabat sebagai dapat dengan mudah

Tak hanya diturunkan dalam satu habitat trek adventure saja, namun Samurai inipun diandalkan pula untuk melibas trek speed offroad. Perhitungan konstruksi dan rancangan jip ini diklaim sudah mencukupi diturunkan kedua habitat tersebut.

Seperti halnya modifikasi letak gardan depannya, jip ini pun mewarisi semangat maju tak gentar  untuk menghadapi dua habitat sekaligus… maju tak gentar…


Gardan nan maju
Approach angle yang sering kali menjadi momok bagi sebuah Jimny atau Samurai saat menghadapi turunan curam. Oleh sebab itu posisi gardan depan maju hingga 30cm dan letak ban pun menjadi jauh di depan spakbor, sehingga jip mungil in pun sekarang lebih leluasa melahap cerukan-cerukan tajam. Gardan belakang pun turut dimundurkan walau tidak seekstrem bagian depannya.

Tujuan pemajuan gardan depan ini dilakukan dengan mempertimbangkan tiga keuntungan sekaligus. Pertama, bagian depan jadi lebih leluasa saat menuruni medan curam. Kedua,  wheelbase kendaraan jadi lebih panjang, sehingga handling kendaraan jadi lebih mudah dan ketiga distribusi berat kendaraan pun bisa diperbaiki.


Spesifikasi
 Mesin       G13B 4 silinder 8 valve SOHC 1.298cc
 Cam  270°
 Transmisi   5 speed manual OEM SJ413
 Tranferkase    2 speed part-time OEM SJ413 with low gear 4,16 : 1  from Calmini
 Tangki   Jaz
 Ban  Simex 32 x 10.5R15
 Pelek   ARW 8 x 15
 Shocksteer  4 way
 Jok        Recaro lokal
 Sokbreker   Coilover FabTech 16 inci (depan)
  Coilover Rad Flo 16 inci (belakang)
 Winch  Warn M9000
 Gardan   OEM SJ413 Samurai
 Finalgir   4.090 : 1
 Limited slip  OEM Jimny
 Kopel     depan ditambah 30cm
 Bengkel  dikerjakan sendiri
Modifikasi off-road

Land Cruiser FJ40 1959, Sebuah Jip Full Spec Diciptakan Untuk Seorang Pemula

JIP - Kemampuan tentu tidak bisa didapatkan secara instan, harus melalui proses dan praktek yang panjang, begitupun untuk menjadi seorang off-roader ulung. Namun proses ini bisa diakselerasi dengan dukungan piranti dan sarana yang baik dan tepat.

Phill Handerson dengan jujur mengakui bahwa dirinya merupakan pemula dalam dunia off-road, sebuah dunia baru yang telah memikat hatinya. Keterbatasnnya tak lantas membuat pria berkebangsaan Amerika menyerah dengan kondisinya. Sadar akan keterbatasannya, iapun berupaya mengejar dengan mengupgrade tunggangannya.

Pilihan Phill cukup jatuh pada Toyota Land Cruiser FJ40 dan dianggap cukup realistis karena persoalan sparepart yang relatif lebih mudah didapat dibanding kendaraan Amerika. Namun Wawan selaku modifikator tak langsung membuka kran modifikasi secara penuh, melainkan harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan Phill.

Dapat dikatakan bahwa jip ini memiliki spesifiksi fullspec namun belum sampai topspecnya. Segalanya telah diperhitungkan pada modifikasi jip ini dan seiring dengan semakin berkembangnya kemampuan Phill, maka jip ini dengan mudah akan dikembangkan hingga kondisi topspecnya.
 
Mesin
Tak nampak lagi bongkahan mesin F jantung tenaga asli jip ini, sebagai gantinya satu unit mesin 6 silinder berkode 2F dengan kapasitas 4.2 liter nangkring di dalam engine bay. Tenaga dan torsi mesin ini dirasa cukup bagi Phil yang mengaku baru mencicipi dunia off-road.     

Gardan 
Gardan merupakan sumbangan dari keluarga besar Land Cruiser. Gardan depan merupakan sumbangan dari Land Cruiser tahun 80-an sedangkan gardan belakang dicomot dari Land Cruiser 60 series. Final gear 4,88  : 1 pun dipatok sebagai pengisi gonggol gardannya.

Interior
Interior sederhana dan fungsional menjadi ciri jip ini. Bila terjadi hal yang tidak diinginkan, penumpang dan pengendara terlindungi oleh rollbar 6 titik dari bahan seamless.

Ruang belakang
Di belakang ruang kabin selain dijejali dengan tangki bensin custom dari bahan allumunium juga dipergunakan sebagai cargo area.

Spesifikasi
 
 Mesin  Toyota 2F,  6 silinder  inline 4280cc
 Karburator  Holley
 Cam   260°
 Alternator  120 amp
 Pengapian   CDI Porter
 Coil  MSD Blaster
 Kabel busi   Split Fire 8mm
 Starter        Hi- torque
 Girboks  Toyota Land Cruiser J30 3 speed manual
 Tranfercase  Toyota 2 speed part-time
 Gardan  TLC seri 40 (depan) / TLC seri 60 (belakang)
 Final gear  4.88 : 1
 Locker        Detroit Locker (belakang)
 Sokbreker    Procomp MX-6
 Per        TLC seri 40
 Power steering  TLC seri 60
 Stir  MOMO
 Rem  OEM Land Cruiser (depan) / Mitsubishi Pajero (belakang)
 Cutt-off  Flamming River
 Swicth       Aircraft
 Rollcage  6 titik seamless sch 40
 Pelek  Centerline
 Ban     Simex Extreme Trekker 35x10.5xR15
 Tangki    Alumunium custom
 Jok    Sparco
 Seatbelt     Crow Enterprise
 Winch  Warn 8274 M-50
 Fender   Custom
 Bumper  Custom
 Tire hanger     Custom
 Side bar   Custom
 Bengkel    Innotech
  Jl. Cirendeu Raya no 36
  Telp. (021) 747.05959




Penulis : Suryo Sudjatmiko

Rabu, 25 April 2012

General Motors

Penerus Chevrolet Aveo Dijual Seharga Mulai dari Rp 154 Jutaan


Detroit - Chevrolet Sonic, atau yang dulunya di Indonesia dinamakan Chevrolet Aveo sudah resmi diluncurkan di negara asalnya Amerika. General Motors membanderol Sonic dengan harga mulai dari Rp 154 Jutaan.

Asiknya, di Amerika General Motorsa juga menjual Sonic dengan versi mesin Turbo dan didukung transmisi otomatis. Versi yang ini harganya berada pada kisaran Rp 161 Jutaan.

Chevrolet Sonic dibekali mesin berkapasitas 1.4 liter, turbocharger, yang bisa menghasilkan tenaga mencapai 138 Hp dan torsinya 148 lb-ft. Dengan bantuan turbo tersebut, diharapkan konsumsi bahan bakarnya bisa mencapai 1 liter untuk jarak sekitar 17 km.

Sedangkan fitur-fitur baru lainnya, Chevrolet Sonic sudah dilengkapi dengan entry remote dan pelek alloy berdiameter 15 inchi, selain tentunya fitur keselamatan seperti rem ABS, juga airbags.

Di Indonesia, Chevrolet Indonesia juga sedang mempersiapkan kedatangan penerus Chevrolet Aveo ini. Nantinya nama Sonic yang akan digunakann sebagimana yang dilakukan General Motors di seluruh dunia. (mobil.otomotifnet.com)

Toyota 2000GT SEV

Toyota 2000GT SEV, Mobil Klasik Bertenaga Surya!


Jepang – Tak hanya mobil baru yang dirancang ramah lingkungan, mobil tua pun tak kalah dalam hal aplikasi teknologi hijau. Tak percaya? Tengok saja apa yang ditampilkan dalam sosok Toyota 2000GT jahitan 1967 yang kini mengaplikasi sumber tenaga surya sebagai pengganti bensin.

Proyek nyeleneh ini dihasilkan oleh tuner Crazy Car Project dari Jepang. Dengan membangun kembali 2000GT Solar Electric Vehicle (SEV) yang lebih ramah lingkungan. Keuntungan lain yang didapat adalah kenikmatan dan sensasi sports car lawas, namun tetap perhatian terhadap lingkungan hidup.

Di balik kap nya, mesin 2.0 liter 6-silinder segaris berdaya 150 dk kini diganti dengan motor listrik berkekuatan 161 dk. Energi bagi motor listrik yang menggerakan roda belakang tersebut dihasilkan dari baterai Lithium-Ion 35kWh.

Uniknya, mobil dua pintu ini tak mengandalkan sistem plug in, atau hybrid yang ngetop belakangan ini. Untuk menjaga agar baterai terus terisi, kap mesin yang panjang dilapisi solar sel. Demikian pula dengan kaca belakangnya. Bedanya, solar sel untuk kaca belakang mengunakan versi yang bening.

2000GT Solar Electric Vehicle (SEV) ini diklaim dapat melaju hingga 200 km/jam dengan dua orang didalamnya. Image tersebut tentu akan mengubah citra mobil tenaga surya yang identik dengan mobil lambat dan bertampang futuristik.

Interior 2000GT SEV juga dibuat mewah. Interiornya dilapisi bahan mewah Alcantara, yang biasa dipakai di sedan-sedan premium. Panelnya dilapisi warna emas dan silver. Agar lebih sempurna, suara mesin asli juga dipertahankan. Dengan rekayasa audio, raungan mobil asli tetap terdengar saat pedal gas ditekan. (mobil.otomotifnet.com)

Modif Mazda 323 Familia 1998

Tren Modifikasi Mazda 323 Familia, Kurang Laku Tetap Diburu

 
JAKARTA - Sadar atau tidak, ada segelintir komunitas atau perorangan yang sampai hari ini masih setia dengan besutan dream car back to 90s mereka. Dikatakan segelintir karena populasi mobilnya juga tak sebanyak kompetitor Jepang lainnya.

Meski mobil yang dipelihara tergolong minoritas dibanding merek lainnya, toh mereka tetap eksis.Bahkan hingga di arena balap 402 meter. Apalagi kalau bukan Mazda 323 sedan saloon yang pada era ‘90-an dikenal dengan sebutan Lantis dan Familia.

BALAP ATAU ELEGAN
Tak salah bila 323 Lantis dan Familia terbilang jarang di pasaran. Sedan kompak tetapi nyaman ini harus menerima kekalahan telak bersaing dengan Toyota atau Honda yang lagi gencar diminati seperti All New Great Corolla. Meminjam istilah pedagang, ‘kurang laku’.

Meski begitu, Dimitri dan Zefry tetap semangat dengan besutan kesayangan mereka yang sudah dipakai selama 3 tahunan. “Familia itu mobil enak dipakai dan tidak rewel, tetapi banyak orang tak berani memelihara karena spare parts yang katanya mahal,” jelas Dimitri sambil menunjuk Mazda 323 Familia berkelir putih.

Hal senada terungkap dari Zefry yang pakai Familia abu-abu ‘bulu monyet’ untuk drag race. “Mesin 1.800 cc teknologi DOHC sebenarnya tak kalah dengan sedan Jepang lainnya,” jelas pencetak elapsed time 14,3 detik di trek 402 meter ini.

Memang, diakuinya mencari suku cadang racing tak segampang merek lain yang ibaratnya tinggal nyerok langsung dapat. “Mencari camshaft Mazda Speed untuk mesin BP05 ini saja kudu hunting selama berminggu-minggu,” ujar Zefry lagi. Selebihnya harus main persamaan alias parts swap dari mobil lain.

Itu sebabnya, Dimitri enggak mau resiko dengan melakukan rombakan ekstrem pada mesin BP05 di Familia miliknya. “Main piggyback sama pasang header aja, mesin langsung enak buat ngebut,” papar pria yang berdomisili di bilangan Jakarta Timur ini.

Selebihnya, Dimitri lebih senang mendandani mobil dengan aliran elegan untuk dipakai harian. “Saya sudah gonta-ganti pelek dan ini merupakan kombinasi terbaik,” ujar Dimitri menunjuk ke pelek alloy Mercy S-Clas berdiameter 16 inci.

Tentunya setelah suspensi versi customized hasil racikannya dikalibrasi ulang dan adaptor dengan PCD 112 terpasang di roda. Bantingan tetap nyaman meski di jalan jelek sekalipun. Maklum saja, Dimitri membawa ‘perabotan lenong’ di bagasi.

Apalagi kalau bukan sound system beraliran SQL dengan konfigurasi single subwoofer untuk menemaninya selama cruising keluar kota.

Bisa jadi, lantaran Unichip Q keluaran Dastek, header 4-2-1 dan pengapian di-set untuk ‘mengangkat’ akselerasi karena bobot mobil yang bertambah.

Lain ladang, lain ikannya berlaku untuk kondisi mobil Dimitri dan Zefry. Sama-sama membawa ‘perabotan lenong’, Zefry lebih senang membawa customized aluminium fuel tank dan tabung nitrous di bagasi ketimbang peralatan audio. Namanya juga mobil balap, Bro!

Termasuk saat melongok ke bagian kabin alias kokpit yang berisi tachometer monster dan perangkat performa lainnya. “Meski begitu, diusahakan tampilan mobil tetap standar biar dibilang sleeper,” kekeh Zefry.

Kecuali kalau memang lagi drag race di sirkuit Sentul, pelek depan Enkei RPF01 dan ban slick MH enggak bisa bohong, pasti mesin udah oprekan full.

Sebut saja, piston forged alloy  Wiseco, camshaft 272° Mazda Speed, cam gear HKS, header 4-1, nosel injektor Mitsubishi Lancer Evo IV, nitrous oxyde wet system 100 dk dan ECU stand alone.

 Balik ke mobil Dimitri, interior jelas bumi dan langit dengan milik Zefry. Doortrim, dasbor, center console dan jok yang dibungkus ulang bernuansa coklat memang bukan buat balap. Tetapi memang buat pelesir dan cruising.

Apapun selera mereka dalam mendandani Mazda 323 Familia kesayangan, tak membuat sedan kompak 4 pintu ini hilang pamor.

Sebaliknya komunitas yang dibina selama terasa semakin erat. Mungkin karena kaum minoritas sehingga mereka justru lebih solid.

Rencana ‘kopdar’ hari Minggu tanggal 22 Januari besok di Senayan, Jaksel bisa jadi pertanda Familia dan Lantis masih eksis sebagai dream car back to 90s.    (mobil.otomotifnet.com)

Nissan Micra R

Nissan Micra R, Bertenaga 256 dk!


Ingat Nissan Juke R yang mampu melesat 0-100 km/jam kurang dari 4 detik? Yup, konsep rancangan RML (Ray Mallock Limited) Inggris! Sebelum membuat Juke yang kencang itu, RML telah membuat Nissan Micra (K12) yang melesat bagai kilat. Seperti apa sih rancangannya?

Power to weight ratio tentu memegang peran penting untuk menciptakan mobil yang mampu berakselerasi cepat sekaligus punya top speed tinggi. Tentu penggunaan bahan ringan digabung tenaga mesin besar akan menghasilkan power to weight ratio terbaik.

Hatchback tiga pintu ini, lantas diganti mesinnya menggunakan mesin Nissan Primera (SR20DET) yang digunakan untuk BTCC, balap turing Inggris. Tentu mesin dengan tenaga 256 dk ini perlu traksi baik agar bisa berakselerasi mantap.



Makanya mesin pun diletakkan di belakang, sekaligus menjadi penggerak roda belakang. Lantas pemindah daya mesin menjadi percepatan menggunakan transmisi Hewland 6 percepatan. Sehingga tenaga dari mesin yang dikontrol dengan ECU Motec M4 itu pun bisa berlangsung lebih cepat. Apalagi perpindahannya menggunakan sequential shifter yang memudahkan penggunanya.

Urusan ke bawahnya pun menjadi berubah. Lingkar sepatbor diperbesar 10 centimeter sehingga lingkar roda lebih besar bisa masuk ke dalamnya. Sesuai dengan kaliper rem empat piston, plus cakram berdiameter 350 milimeter di depan dan 330 milimeter di belakang.

Lingkar sepatbor dan rem cakram besar tadi berpasangan dengan pelek berdiameter 19 inci dengan lebar 9 inci untuk depan dan belakang. Lantas karet bundar Toyo Proxes T1 dipercaya membawa Micra yang berakselerasi dari berhenti hingga 100 km/jam kurang dari 5 detik itu bisa melesat cepat. Mantap! (mobil.otomotifnet.com) 

Modifikasi Mobil

HONDA PRELUDE VTI-R 2002, Deleted Battery


Ada kebanggaan tersendiri dalam membangun Prelude

Jika diperhatikan, khususnya di Indonesia, Honda Prelude tampaknya belum menjadi salah satu ‘most wanted car’ untuk dimodifikasi. Terbukti masih jarangnya modifikator yang membangun varian Honda yang masuk dalam keluarga besar Accord ini. Hal ini tampaknya disadari oleh Antony Lo daro bengkel Ton’s Garage, Medan.

Oleh karena itulah ia mencoba membangun mobil dengan kode bodi BB ini. Uniknya,  kendaraan ini didapat dengan kondisi masih bahan alias masih berantakan. Namun hal ini nyatanya tidak menurunkan semangat mereka dalam membangun Prelude. Mau tahu lebih detailnya? Simak konsep dan detail modifkasi dari kedua Honda ini!



FROM ZERO TO HERO
Honda Prelude berwarna merah ini milik Antony Lo. Ada alasan tersendiri mengapa ia memilih Prelude dengan kode generasi BB4 ini. Menurutnya, tipe yang ini tergolong varian yang jarang dimodifikasi. “Selain itu spare part-nya lumayan susah dicari,” ucap Antony. Sehingga tipe ini termasuk salah satu varian langka di Indonesia karena jarang yang mau membangun hingga komplit seperti miliknya.

Awalnya, Prelude ini didapat dengan kondisi lumayan parah, “Mesin tidak nyala, cat keropos, dan kaca depan pecah,” ucapnya. Maka tindakan pertama yang dilakukan Antony adalah merapikan eksterior serta membangun dapur pacunya. Khusus eksterior, Antony mendapatkan kesulitan ketika harus mengganti kaca depannya yang pecah. “Barangnya susah banget nyarinya, akhirnya pesen ke Jepang, kondisi baru dengan harga sekitar Rp 24 juta,” kenangnya. Itupun baru tiba di Indonesia setelah menunggu selama 6 bulan.

Antony juga melakukan perombakan besar-besaran di ruang mesin. BB4 ini aslinya menggunakan mesin H23A dengan transmisi otomatis. Namun oleh Antony sengaja ditukar dengan H22A. “Pakai H22A lebih kencang, dan dudukannya juga sama persis, jadi tidak merepotkan,” tukasnya cepat. Asyiknya lagi, jeroan mesin tidak dibiarkan standar, melainkan turut diganti dengan menggunakan produk Bisimoto atau Skunk2. “Performance parts ini banyak dipakai di pasar Amerika, bentuknya banyak yang unik dan tidak pasaran,” terang pria berusia 23 tahun ini.

Sedangkan di eksterior, Antony sengaja menanamkan unsur mobil balap ala Time Attack. “Salah satunya dengan pemasangan lips spoiler di depan yang cukup rendah, serta pemakaian GT-Wing di belakang agar membantu tingkatkan downforce,” ucap Antony panjang lebar. Dan agar bisa tampil lebih atraktif, maka sekujur bodi dicat ulang lagi menggunakan warna Red Ferrari dari Spies Hecker. “Biar lebih eye catching saja sih, hahaha…” tawanya.

‘DELETED’ BATTERY

Antony menyebut istilah ‘deleted battery’ dalam salah satu variabel modifikasinya. Apa maksudnya? Ternyata, ini adalah semacam trik modifikasi untuk membuat ruang mesin tertata lebih rapi. Yaitu dengan cara memindahkan boks aki (battery) ke belakang. “Akinya sekarang ditempatkan di bagasi, jadi layout ruang mesin di depan lebih lega,” ungkapnya. Kompartemen mesin memang tergolong rapid an detail, karena ternyata Antony juga menyembunyikan kabel-kabel di ruang mesin alias wiretucked. “Biar terlihat lebih simpel dan bersih saja,” tutur pria yang juga pengusaha ini.

RUMAH MODIFIKASI:
Ton’s Garage, Jl. Sei Deli, Medan

SPESIFIKASI:
Engine swap H22A, wiretucked, repaint engine bay, header Bisimoto, pipa knalpot stainless steel 2,5 inci, tail pipe burnt-tip custom, camshaft Bisimoto stage 2, per klep Bisimoto, intake manifold Skunk2, throttle bocy Skunk2, cam gear Skunk2, oil cap M Factory, kabel busi NGK, strut bar depan Spoon,air intake custom, air filter Apex’I, selang radiator Samco, selang intake samco, engine mounting Innovate, filter oli K&N, kopling ATS Racing, cat Spies Hecker Red Ferrari, kap mesin karbon, fender depan kabon, lips spoiler custom, GT-Wing custom, velg Volk Racing CE28 17x8 inci, ban Yokohama Advan Neova AD08 215/45R17, sokbreker adjustable Tein, bushing Energy Suspension, lug nut Mugen, setir Momo NSX Type-R, quick release Work Bell, boskit NRG, shiftknob Juran, pedal set DC5R, engine cut off Cusco, panel interior karbon, strutbar belakang Spoon, head unit Alpine 7998R, speaker depan Venom, power amplifier Venom, sibwoofer Venom 10 inci
Modifikasi Mobil

Diesel Dragster Buat Harian Atau Drag Race

 
JAKARTA - Siapa bilang drag race hanya milik mobil bermesin bensin. Di Thailand, hal ini sudah ditepis jauh-jauh sejak mobil diesel berteknologi common rail mulai marak.

Sama halnya dengan mesin bensin, besutan turbo diesel dengan pasokan solar common rail bisa dibuat kencang hingga 500 dk! “ECU stand alone dan piggyback sudah banyak tersedia,” ujar Theodorus Surya Jaya dari Rev Engineering, tuner yang terima pasang ECU stand alone untuk turbo diesel.

Teddy, panggilan akrabnya, yang selama ini mengoprek mesin bensin mulai beralih ke diesel lantaran peluang modifikasi yang masih terbuka luas. Toyota Kijang Innova standar pabrik dengan pelek 16 inci bisa menempuh elapsed time sekitar 15 detik di lintasan drag race 402 meter.

 Perangkat keras maupun lunak sudah tersedia lengkap
Ini belum seberapa mengingat peak horsepower Innova milik Ardianto masih sebatas 375 dk. Bisa dibayangkan bila mesin yang dioprek sudah di atas 400 dk. Perangkat keras dan lunak yang kini banyak berdatangan dari Thailand seperti ECU-Shop atau Power Lab bisa jadi 'biang keladi'.

Hal ini juga diamini Rudi yang menggawangi produk sejenis berlabel Power Lab. “Di Thailand sendiri, tuner mesin turbo diesel banyak terbantu dengan adanya ECU stand alone dan pernik-perniknya,” ujar Rudi.

 Potensi hingga 500 dk
Uniknya, perangkat pendongkrak mesin diesel turbo tadi sangat user friendly mengingat mobil tetap bisa dipakai untuk harian dan bisa sekonyong-konyong menjadi 'galak' sesaat sebelum start di lintasan 402 meter.

Meski ciri khas asap hitam tebal tak bisa hilang, tetapi sekarang tak bisa lagi memandang sebelah mata SUV, MPV atau sedan bermesin diesel dengan teknologi common rail (mobil.otomotifnet.com)

Senin, 16 April 2012

Modifikasi

Mazda MX-5 Terkuat di Dunia, Siap Tantang Aston Martin!


Inggris – Sepintas, tak ada yang istimewa dari sosok roadster mungil, Mazda MX-5 yang satu ini. Selain bagian kaki-kaki dan laburan striping balap, tak ada ubahan lain yang membuatnya tampak sebagai mobil balap.

Eits, jangan salah. Mobil ini merupakan andalan Mazda Inggris di ajang balap British GT Championship 2012 di kelas GT4. Lawannya tak tanggung, yaitu sportscar sekelas Aston Martin, Lotus dan Ginetta.

Modalnya tentu pada racikan mesin 2.0 liter standar yang kini mampu menyembur tenaga sebesar 315 dk. Jauh lebih besar dari tenaga standar yang hanya 160 dk. Alhasil, MX-5 versi GT4 ini diklaim sebagai MX-5 terkuat di dunia.

Berpadu dengan gearbox Hewland enam percepatan dan sekuensial paddle shift, MX-5 berkelir hijau ini mampu melesat dari titik diam hingga 100 km dalam waktu tiga detik saja. Selain itu, mobil dua pintu ini dapat meraih top speed sampai 257 km/jam.

"Mazda ingin membawa brand ini maju dan meraih prestasi di kelas supercar. Kami sangat senang dan optimis MX-5 dapat meraih hasil yang memuaskan di tahun perdananya berkompetisi," jelas Jeremy Thomson, Managing Director Mazda Inggris.

Rencananya MX-5 versi GT4 ini akan mendebut pada seri perdna yang berlangsung dari tanggal 7 dan 9 April di Oulton Park, Cheshire. (mobil.otomotifnet.com
Modifikasi

Mitsubishi Lancer 2006, Nyaman Ala Patwal Kota Kembang

Semua orang pasti ingin bisa maksimal dalam melakukan pekerjaannya. Salah satu hal yang bisa mendukung tujuan tersebut adalah suasana nyaman saat melakukan apa yang hendak dikerjakan.

DUKUNGAN TEMAN

Dengan jam kerja 18 jam sehari, tentunya Briptu. Budi DJ juga butuh kenyamanan. Apalagi kalau bukan dalam melaksanakan tugasnya sebagai Patwal 41 Satlantas Polrestabes Bandung, Jabar.

 Setir Momo, mengentalkan nuansa mobil berdarah racing, Ups, bagasi sudah dipenuhi seperangkat audio system
Menurutnya dalam melaksanakan tugas sehari-hari, ruang kerjanya adalah kabin Mitsubishi Lancer keluaran 2006. “Biar nyaman selama bertugas maka beberapa bagian pada mobil patroli yang saya gunakan, sedikit dimodifikasi,” jelas pria yang dasarnya memang suka dunia modifikasi mobil itu.

Beberapa bagian yang dimaksud Briptu Budi DJ, seperti kabin yang dibuat nyaman dengan jok berlapis kulit. Selain itu, audio system yang dapat memanjakan telinga dan menyegarkan pikiran selama bertugas.

“Itu dalamannnya, kalau di bagian luar Lancer ini menggunakan pelek racing ukuran 15 inci dan bodi yang dicat ulang biar keliatan lebih kinclong. Semua itu juga berkat campur tangan bengkel modifikasi mobil Auto 5, Bandung,” ungkap pria kelahiran 1982 ini.

 Pelek racing JDM mendongkrak tampilan luar, Interior depan sampai belakang full kulit Mbtech
Mobil kelar dimodifikasi, sudah pasti menimbulkan banyak pertanyaan dari lingkungan kerjanya. Salah satu pertanyaan yang mungkin juga datang dari orang umum akan singgung adalah modalnya dari mana bisa memodifikasi mobil seperti ini?

“Lumrah saja ada pertanyaan seperti itu, apalagi saya hanya aparat negara berpangkat Briptu. Namun itu semua bisa dilakukan berkat dukungan dari teman-teman yang juga suka modifikasi mobil,” tegasnya.

Lebih lanjut Briptu. Budi bilang, dengan apa yang dilakukan sekarang ini malah membuat beberapa rekannya juga ingin punya ruang kerja yang nyaman. Setidaknya saat ini ada 2 mobil patroli lagi yang tampilannya sedikit dimodifikasi. (mobil.otomotifnet.com)
Modifikasi Mobil

HONDA CR-Z CVT 2010, Tampil Beda Jadi Pionir


Di tengah hangatnya isu kenaikan BBM, semangat untuk memodifikasi mobil tidak kendur. Prinsip ini yang dijalankan oleh Sugih Djoko Tirotowijojo Mandasi dalam mengubah tampilan mobil sport hybrid terbaru Honda, yakni CR-Z. Boleh dibilang hingga kini, Sugih sapaannya menjadi pionir dalam memodifikasi mobil hybrid.

"Selain karena teknologi hybrid-nya, CR-Z kesannya sporty dan futuristik," ujar mahasiswa jurusan komunikasi Di Institut Bisnis Indonesia, Jakut ini. Selain itu, menurutnya agar tampilannya beda dengan mobil sejenis yang mulai banyak populasinya ini.

NOBLESSE

Modifikasi siapapun bisa, tapi untuk mobil kategori hybrid perlu perlakuan spesial karena jarangnya komponen yang dijual disini. Fokus utama yang kena garapan yakni di sektor eksterior. Desain keluaran Noblesse dipilih lantaran rumah modifikasi asal Negeri Sakura ini baru saja meluncurkan body kit terbaru yang membuat karakter CR-Z lebih kuat.

Paket yang dipesan meliputi bumper depan, diffuser belakang, side skirt, wing, serta muffler melalui gerai Morenehama Auto Parts Shop di Jakarta. “Karena pesan langsung, jadi harus nunggu sekitar dua bulanan,” ungkap Sugih perihal perangkat berbahan dasar plastik abs ini.

Namun, dampak bencana gempa dan tsunami yang baru saja menimpa Jepang membuat beberapa pesanan komponen lainnya ikut terkendala pengirimannya. "Padahal sudah pesan kap mesin asli berbahan karbon," sedih pemuda yang sebelumnya mengandalkan All New Honda Jazz ini.

Tidak kehabisan akal, pengrajin karbon lokal dikontak. Gantinya, kap mesin standar dilapis bahan karbon kevlar. Ubahan ini pun akhirnya merambat ke air dam di bumper depan, spion, wing dan diffuser yang akhirnya ikutan dilapis bahan karbon kevlar.

Finalnya, seluruh permukaan bodi berwarna asli premium white pearl ini dilapis stiker berbahan vynil oleh gerai Wiens sticker. "Warnanya mengikuti versi tuner yang paling baru," senyumnya mengenai warna kuning menyala yang diterapkan. Selesai di bodi kini giliran kaki-kaki.

Pelek aslinya berdiameter 16 inci dan sebelumnya pemukim Kelapa Gading, Jakut ini sudah mencoba berbagai model dengan lingkar 17 inci dan 18 inci. Pilihan terakhir, 'naik kelas' ke diameter 19 inci. Label yang ditunjuk BC Forged seri HB 29 versi 2-pieces. Modelnya Concave dengan lebar tapak 8 inci di depan dan 9 inci di depan.

 Bagasi masih lega karena audio ringkas, Kabin minimalis, sesuai kebutuhan harian
Keempatnya dibalut ban Achilles ukuran 215/35-R19. Pemasangan tidak menemui kendala. Wajar saja, dimensi pelek sengaja menyesuaikan ruang roda CR-Z. "Kita pesan langsung spek yang sesuai," jelas Amin Sutiono, komandan toko pelek dan ban Autostyle yang diberi mandat menggarap sektor kaki-kaki.

Nah, untuk mendukung kinerja suspensi, awalnya hanya mengandalkan paket lowering kit keluaran Tein S-Tech. Namun kini, berhubung dimensi membengkak, jadilah mengandalkan paket coliover keluaran BC. Ini merupakan coil-over BC pertama yang diaplikasi pada CR-Z di Indonesia. "Ubahan ini sudah kelima kalinya, pengin tampil beda aja dan terus berinovasi yang baru," kekehnya.

KABIN KALEM

Di kabin, ternyata ubahannya tidak seheboh di eksterior. "Masih nyaman kok, enggak perlu ubahan khusus, kan masih dipakai harian," kilah Sugih perihal nuansa interior berwarna abu-abu dan jok yang sudah menerapkan model semi bucket.

Begitu juga sistem audio yang sudah punya fasilitas koneksi gadget seperti USB konektor dan bluetooth. Oleh Sugih, kualitas tata suaranya di optimalkan lagi. Head Unit asli berganti Alpine seri 502. Speaker menerapkan model 3-way berlabel Faboulous Acoustic FA2 yang didukung prosesor Alpine PXA H100.

Sementara tendangan bass diwakili subwoofer Rockford P3 yang dikemas apik di bagasi.

MESIN HYBRID ASLI

 Mesin hybrid masih ‘perawan’ agar tetap optimal, Pelek pesanan khusus, langsung pas
Mesin aslinya berkapasitas 1,496 cc menganut empat silinder segaris 16-valve berteknologi SOHC i-VTEC. Klaim pabrikannya sanggup menyemburkan tenaga 111 dk di 6.000 rpm dan torsi 144 Nm di 4.800 rpm.

Tenaga tambahannya dihasilkan Electric DC brushless motor MF6 Model yang menyumbangkan 14 dk di 1.500 rpm dan 79 Nm di 1.000 rpm. "Mesin sengaja enggak saya apa-apain, karena nanti kalo dimodif, konsep hybrid-nya malah enggak dapat," ujar Sugih.

Hanya saja, sistem pembuangan didukung muffler dan tail-pipe yang posisinya sudah di tengah diffuser. Mereknya juga dari Noblesse. Dengan segenap ubahan demikian, pencatatan konsumsi bahan bakar masih terbilang irit, 1:12 alias 1 liter bensin untuk 12 km pemakaian dalam kota. Sedangkan luar kota mencapai 1:20.

Pada kondisi standar sebelum dimodifikasi, konsumsi bahan bakar untuk pemakaian di dalam kota 1:16 dan perjalanan luar mampu mencatatkan angka 1:26. Jenis bahan bakar dipercaya sekelas Pertamax. (mobil.otomotifnet.com)



Penulis : Anto

Honda New Civic 1.8L A/T i-VTEC 2006, Tak Mau Lagi Diasapi

Modifikasi Mobil



 Lebih sangar berkat body kit Ings+1 plus engine hood karbon Mugen RR
Ego darah muda yang tak rela dipecundangi siapapun, rupanya memicu Roland Siahaan untuk memaksimalkan tenaga besutan hariannya. Lantaran pernah sakit hati karena ditinggal lari SUV diesel, saat melaju di ruas tol Jakarta-Merak. Roland pun berniat meng-up-grade Honda New Civic 1.800 cc matic-nya secara serius, biar enggak lagi-lagi 'diasapi'.

SESUAIKAN BOBOT

Sejatinya New Civic lansiran 2006 ini sudah dijejali beragam perangkat car audio plus peredam, lantaran sebelumnya Roland memang hanya terfokus pada modifikasi di sektor tata suara kabin.

"Kalau mobil sudah pakai audio full ditambah peredam berlapis-lapis, otomatis bobotnya nambah dan bikin tenaga mesin loyo. Gue bertekad, kejadian diasapi mobil lain kayak dulu enggak bakal terulang lagi," pungkas pria 30 tahun ini.

Mengacu tema modifikasi street racing, desainer di bidang arsitektur ini pun memberanikan diri untuk up-grade power mesin besutan andalannya itu. Enggak tanggung-tanggung, Roland menyerahkan pengerjaan sektor engine pada dua bengkel modifikasi andal di Jakarta, Firna Protechnik dan ASCO Motorsport.

 Dapur pacu lebih bertenaga lewat setting-an N/A (Naturally Aspirated), Ganti suspensi dengan trial-error menyesuaikan selera pribadi
Pastinya setting-an N/A pun diterapkan pada mesin R18A milik New Civic 1.8L ini, yang standarnya dibekali power maksimum 140 daya kuda. Metoda plug and play dengan memasang Unichip Dastek Q+, downpipe Kansai berikut exhaust HKS, serta menyetel ulang kompresi mesin, akhirnya berhasil mengoptimalkan tenaga dapur pacu hingga 178 daya kuda.

Karena tambahan berat mobil mencapai 200 kg lebih akibat pemasangan komponen audio termasuk peredam, memaksa sektor kaki dibenahi guna menyesuaikan dengan bobot keseluruhan.

Supaya ban GT Radial HPY 225/45 R18 yang membalut pelek Ings+1 forged 8x18 tidak mentok dengan fender dan tetap mantap buat diajak bermanuver, Roland nekat mengganti suspensi standar dengan versi coilover.

"Hasilnya sesuai kemauan gue. Audio top, kabin hening, handling enak dan tentunya tak lagi diasapi," bangganya.
(mobil.otomotifnet.com)



Penulis : Anton