clock

Rabu, 25 April 2012

General Motors

Penerus Chevrolet Aveo Dijual Seharga Mulai dari Rp 154 Jutaan


Detroit - Chevrolet Sonic, atau yang dulunya di Indonesia dinamakan Chevrolet Aveo sudah resmi diluncurkan di negara asalnya Amerika. General Motors membanderol Sonic dengan harga mulai dari Rp 154 Jutaan.

Asiknya, di Amerika General Motorsa juga menjual Sonic dengan versi mesin Turbo dan didukung transmisi otomatis. Versi yang ini harganya berada pada kisaran Rp 161 Jutaan.

Chevrolet Sonic dibekali mesin berkapasitas 1.4 liter, turbocharger, yang bisa menghasilkan tenaga mencapai 138 Hp dan torsinya 148 lb-ft. Dengan bantuan turbo tersebut, diharapkan konsumsi bahan bakarnya bisa mencapai 1 liter untuk jarak sekitar 17 km.

Sedangkan fitur-fitur baru lainnya, Chevrolet Sonic sudah dilengkapi dengan entry remote dan pelek alloy berdiameter 15 inchi, selain tentunya fitur keselamatan seperti rem ABS, juga airbags.

Di Indonesia, Chevrolet Indonesia juga sedang mempersiapkan kedatangan penerus Chevrolet Aveo ini. Nantinya nama Sonic yang akan digunakann sebagimana yang dilakukan General Motors di seluruh dunia. (mobil.otomotifnet.com)

Toyota 2000GT SEV

Toyota 2000GT SEV, Mobil Klasik Bertenaga Surya!


Jepang – Tak hanya mobil baru yang dirancang ramah lingkungan, mobil tua pun tak kalah dalam hal aplikasi teknologi hijau. Tak percaya? Tengok saja apa yang ditampilkan dalam sosok Toyota 2000GT jahitan 1967 yang kini mengaplikasi sumber tenaga surya sebagai pengganti bensin.

Proyek nyeleneh ini dihasilkan oleh tuner Crazy Car Project dari Jepang. Dengan membangun kembali 2000GT Solar Electric Vehicle (SEV) yang lebih ramah lingkungan. Keuntungan lain yang didapat adalah kenikmatan dan sensasi sports car lawas, namun tetap perhatian terhadap lingkungan hidup.

Di balik kap nya, mesin 2.0 liter 6-silinder segaris berdaya 150 dk kini diganti dengan motor listrik berkekuatan 161 dk. Energi bagi motor listrik yang menggerakan roda belakang tersebut dihasilkan dari baterai Lithium-Ion 35kWh.

Uniknya, mobil dua pintu ini tak mengandalkan sistem plug in, atau hybrid yang ngetop belakangan ini. Untuk menjaga agar baterai terus terisi, kap mesin yang panjang dilapisi solar sel. Demikian pula dengan kaca belakangnya. Bedanya, solar sel untuk kaca belakang mengunakan versi yang bening.

2000GT Solar Electric Vehicle (SEV) ini diklaim dapat melaju hingga 200 km/jam dengan dua orang didalamnya. Image tersebut tentu akan mengubah citra mobil tenaga surya yang identik dengan mobil lambat dan bertampang futuristik.

Interior 2000GT SEV juga dibuat mewah. Interiornya dilapisi bahan mewah Alcantara, yang biasa dipakai di sedan-sedan premium. Panelnya dilapisi warna emas dan silver. Agar lebih sempurna, suara mesin asli juga dipertahankan. Dengan rekayasa audio, raungan mobil asli tetap terdengar saat pedal gas ditekan. (mobil.otomotifnet.com)

Modif Mazda 323 Familia 1998

Tren Modifikasi Mazda 323 Familia, Kurang Laku Tetap Diburu

 
JAKARTA - Sadar atau tidak, ada segelintir komunitas atau perorangan yang sampai hari ini masih setia dengan besutan dream car back to 90s mereka. Dikatakan segelintir karena populasi mobilnya juga tak sebanyak kompetitor Jepang lainnya.

Meski mobil yang dipelihara tergolong minoritas dibanding merek lainnya, toh mereka tetap eksis.Bahkan hingga di arena balap 402 meter. Apalagi kalau bukan Mazda 323 sedan saloon yang pada era ‘90-an dikenal dengan sebutan Lantis dan Familia.

BALAP ATAU ELEGAN
Tak salah bila 323 Lantis dan Familia terbilang jarang di pasaran. Sedan kompak tetapi nyaman ini harus menerima kekalahan telak bersaing dengan Toyota atau Honda yang lagi gencar diminati seperti All New Great Corolla. Meminjam istilah pedagang, ‘kurang laku’.

Meski begitu, Dimitri dan Zefry tetap semangat dengan besutan kesayangan mereka yang sudah dipakai selama 3 tahunan. “Familia itu mobil enak dipakai dan tidak rewel, tetapi banyak orang tak berani memelihara karena spare parts yang katanya mahal,” jelas Dimitri sambil menunjuk Mazda 323 Familia berkelir putih.

Hal senada terungkap dari Zefry yang pakai Familia abu-abu ‘bulu monyet’ untuk drag race. “Mesin 1.800 cc teknologi DOHC sebenarnya tak kalah dengan sedan Jepang lainnya,” jelas pencetak elapsed time 14,3 detik di trek 402 meter ini.

Memang, diakuinya mencari suku cadang racing tak segampang merek lain yang ibaratnya tinggal nyerok langsung dapat. “Mencari camshaft Mazda Speed untuk mesin BP05 ini saja kudu hunting selama berminggu-minggu,” ujar Zefry lagi. Selebihnya harus main persamaan alias parts swap dari mobil lain.

Itu sebabnya, Dimitri enggak mau resiko dengan melakukan rombakan ekstrem pada mesin BP05 di Familia miliknya. “Main piggyback sama pasang header aja, mesin langsung enak buat ngebut,” papar pria yang berdomisili di bilangan Jakarta Timur ini.

Selebihnya, Dimitri lebih senang mendandani mobil dengan aliran elegan untuk dipakai harian. “Saya sudah gonta-ganti pelek dan ini merupakan kombinasi terbaik,” ujar Dimitri menunjuk ke pelek alloy Mercy S-Clas berdiameter 16 inci.

Tentunya setelah suspensi versi customized hasil racikannya dikalibrasi ulang dan adaptor dengan PCD 112 terpasang di roda. Bantingan tetap nyaman meski di jalan jelek sekalipun. Maklum saja, Dimitri membawa ‘perabotan lenong’ di bagasi.

Apalagi kalau bukan sound system beraliran SQL dengan konfigurasi single subwoofer untuk menemaninya selama cruising keluar kota.

Bisa jadi, lantaran Unichip Q keluaran Dastek, header 4-2-1 dan pengapian di-set untuk ‘mengangkat’ akselerasi karena bobot mobil yang bertambah.

Lain ladang, lain ikannya berlaku untuk kondisi mobil Dimitri dan Zefry. Sama-sama membawa ‘perabotan lenong’, Zefry lebih senang membawa customized aluminium fuel tank dan tabung nitrous di bagasi ketimbang peralatan audio. Namanya juga mobil balap, Bro!

Termasuk saat melongok ke bagian kabin alias kokpit yang berisi tachometer monster dan perangkat performa lainnya. “Meski begitu, diusahakan tampilan mobil tetap standar biar dibilang sleeper,” kekeh Zefry.

Kecuali kalau memang lagi drag race di sirkuit Sentul, pelek depan Enkei RPF01 dan ban slick MH enggak bisa bohong, pasti mesin udah oprekan full.

Sebut saja, piston forged alloy  Wiseco, camshaft 272° Mazda Speed, cam gear HKS, header 4-1, nosel injektor Mitsubishi Lancer Evo IV, nitrous oxyde wet system 100 dk dan ECU stand alone.

 Balik ke mobil Dimitri, interior jelas bumi dan langit dengan milik Zefry. Doortrim, dasbor, center console dan jok yang dibungkus ulang bernuansa coklat memang bukan buat balap. Tetapi memang buat pelesir dan cruising.

Apapun selera mereka dalam mendandani Mazda 323 Familia kesayangan, tak membuat sedan kompak 4 pintu ini hilang pamor.

Sebaliknya komunitas yang dibina selama terasa semakin erat. Mungkin karena kaum minoritas sehingga mereka justru lebih solid.

Rencana ‘kopdar’ hari Minggu tanggal 22 Januari besok di Senayan, Jaksel bisa jadi pertanda Familia dan Lantis masih eksis sebagai dream car back to 90s.    (mobil.otomotifnet.com)

Nissan Micra R

Nissan Micra R, Bertenaga 256 dk!


Ingat Nissan Juke R yang mampu melesat 0-100 km/jam kurang dari 4 detik? Yup, konsep rancangan RML (Ray Mallock Limited) Inggris! Sebelum membuat Juke yang kencang itu, RML telah membuat Nissan Micra (K12) yang melesat bagai kilat. Seperti apa sih rancangannya?

Power to weight ratio tentu memegang peran penting untuk menciptakan mobil yang mampu berakselerasi cepat sekaligus punya top speed tinggi. Tentu penggunaan bahan ringan digabung tenaga mesin besar akan menghasilkan power to weight ratio terbaik.

Hatchback tiga pintu ini, lantas diganti mesinnya menggunakan mesin Nissan Primera (SR20DET) yang digunakan untuk BTCC, balap turing Inggris. Tentu mesin dengan tenaga 256 dk ini perlu traksi baik agar bisa berakselerasi mantap.



Makanya mesin pun diletakkan di belakang, sekaligus menjadi penggerak roda belakang. Lantas pemindah daya mesin menjadi percepatan menggunakan transmisi Hewland 6 percepatan. Sehingga tenaga dari mesin yang dikontrol dengan ECU Motec M4 itu pun bisa berlangsung lebih cepat. Apalagi perpindahannya menggunakan sequential shifter yang memudahkan penggunanya.

Urusan ke bawahnya pun menjadi berubah. Lingkar sepatbor diperbesar 10 centimeter sehingga lingkar roda lebih besar bisa masuk ke dalamnya. Sesuai dengan kaliper rem empat piston, plus cakram berdiameter 350 milimeter di depan dan 330 milimeter di belakang.

Lingkar sepatbor dan rem cakram besar tadi berpasangan dengan pelek berdiameter 19 inci dengan lebar 9 inci untuk depan dan belakang. Lantas karet bundar Toyo Proxes T1 dipercaya membawa Micra yang berakselerasi dari berhenti hingga 100 km/jam kurang dari 5 detik itu bisa melesat cepat. Mantap! (mobil.otomotifnet.com) 

Modifikasi Mobil

HONDA PRELUDE VTI-R 2002, Deleted Battery


Ada kebanggaan tersendiri dalam membangun Prelude

Jika diperhatikan, khususnya di Indonesia, Honda Prelude tampaknya belum menjadi salah satu ‘most wanted car’ untuk dimodifikasi. Terbukti masih jarangnya modifikator yang membangun varian Honda yang masuk dalam keluarga besar Accord ini. Hal ini tampaknya disadari oleh Antony Lo daro bengkel Ton’s Garage, Medan.

Oleh karena itulah ia mencoba membangun mobil dengan kode bodi BB ini. Uniknya,  kendaraan ini didapat dengan kondisi masih bahan alias masih berantakan. Namun hal ini nyatanya tidak menurunkan semangat mereka dalam membangun Prelude. Mau tahu lebih detailnya? Simak konsep dan detail modifkasi dari kedua Honda ini!



FROM ZERO TO HERO
Honda Prelude berwarna merah ini milik Antony Lo. Ada alasan tersendiri mengapa ia memilih Prelude dengan kode generasi BB4 ini. Menurutnya, tipe yang ini tergolong varian yang jarang dimodifikasi. “Selain itu spare part-nya lumayan susah dicari,” ucap Antony. Sehingga tipe ini termasuk salah satu varian langka di Indonesia karena jarang yang mau membangun hingga komplit seperti miliknya.

Awalnya, Prelude ini didapat dengan kondisi lumayan parah, “Mesin tidak nyala, cat keropos, dan kaca depan pecah,” ucapnya. Maka tindakan pertama yang dilakukan Antony adalah merapikan eksterior serta membangun dapur pacunya. Khusus eksterior, Antony mendapatkan kesulitan ketika harus mengganti kaca depannya yang pecah. “Barangnya susah banget nyarinya, akhirnya pesen ke Jepang, kondisi baru dengan harga sekitar Rp 24 juta,” kenangnya. Itupun baru tiba di Indonesia setelah menunggu selama 6 bulan.

Antony juga melakukan perombakan besar-besaran di ruang mesin. BB4 ini aslinya menggunakan mesin H23A dengan transmisi otomatis. Namun oleh Antony sengaja ditukar dengan H22A. “Pakai H22A lebih kencang, dan dudukannya juga sama persis, jadi tidak merepotkan,” tukasnya cepat. Asyiknya lagi, jeroan mesin tidak dibiarkan standar, melainkan turut diganti dengan menggunakan produk Bisimoto atau Skunk2. “Performance parts ini banyak dipakai di pasar Amerika, bentuknya banyak yang unik dan tidak pasaran,” terang pria berusia 23 tahun ini.

Sedangkan di eksterior, Antony sengaja menanamkan unsur mobil balap ala Time Attack. “Salah satunya dengan pemasangan lips spoiler di depan yang cukup rendah, serta pemakaian GT-Wing di belakang agar membantu tingkatkan downforce,” ucap Antony panjang lebar. Dan agar bisa tampil lebih atraktif, maka sekujur bodi dicat ulang lagi menggunakan warna Red Ferrari dari Spies Hecker. “Biar lebih eye catching saja sih, hahaha…” tawanya.

‘DELETED’ BATTERY

Antony menyebut istilah ‘deleted battery’ dalam salah satu variabel modifikasinya. Apa maksudnya? Ternyata, ini adalah semacam trik modifikasi untuk membuat ruang mesin tertata lebih rapi. Yaitu dengan cara memindahkan boks aki (battery) ke belakang. “Akinya sekarang ditempatkan di bagasi, jadi layout ruang mesin di depan lebih lega,” ungkapnya. Kompartemen mesin memang tergolong rapid an detail, karena ternyata Antony juga menyembunyikan kabel-kabel di ruang mesin alias wiretucked. “Biar terlihat lebih simpel dan bersih saja,” tutur pria yang juga pengusaha ini.

RUMAH MODIFIKASI:
Ton’s Garage, Jl. Sei Deli, Medan

SPESIFIKASI:
Engine swap H22A, wiretucked, repaint engine bay, header Bisimoto, pipa knalpot stainless steel 2,5 inci, tail pipe burnt-tip custom, camshaft Bisimoto stage 2, per klep Bisimoto, intake manifold Skunk2, throttle bocy Skunk2, cam gear Skunk2, oil cap M Factory, kabel busi NGK, strut bar depan Spoon,air intake custom, air filter Apex’I, selang radiator Samco, selang intake samco, engine mounting Innovate, filter oli K&N, kopling ATS Racing, cat Spies Hecker Red Ferrari, kap mesin karbon, fender depan kabon, lips spoiler custom, GT-Wing custom, velg Volk Racing CE28 17x8 inci, ban Yokohama Advan Neova AD08 215/45R17, sokbreker adjustable Tein, bushing Energy Suspension, lug nut Mugen, setir Momo NSX Type-R, quick release Work Bell, boskit NRG, shiftknob Juran, pedal set DC5R, engine cut off Cusco, panel interior karbon, strutbar belakang Spoon, head unit Alpine 7998R, speaker depan Venom, power amplifier Venom, sibwoofer Venom 10 inci
Modifikasi Mobil

Diesel Dragster Buat Harian Atau Drag Race

 
JAKARTA - Siapa bilang drag race hanya milik mobil bermesin bensin. Di Thailand, hal ini sudah ditepis jauh-jauh sejak mobil diesel berteknologi common rail mulai marak.

Sama halnya dengan mesin bensin, besutan turbo diesel dengan pasokan solar common rail bisa dibuat kencang hingga 500 dk! “ECU stand alone dan piggyback sudah banyak tersedia,” ujar Theodorus Surya Jaya dari Rev Engineering, tuner yang terima pasang ECU stand alone untuk turbo diesel.

Teddy, panggilan akrabnya, yang selama ini mengoprek mesin bensin mulai beralih ke diesel lantaran peluang modifikasi yang masih terbuka luas. Toyota Kijang Innova standar pabrik dengan pelek 16 inci bisa menempuh elapsed time sekitar 15 detik di lintasan drag race 402 meter.

 Perangkat keras maupun lunak sudah tersedia lengkap
Ini belum seberapa mengingat peak horsepower Innova milik Ardianto masih sebatas 375 dk. Bisa dibayangkan bila mesin yang dioprek sudah di atas 400 dk. Perangkat keras dan lunak yang kini banyak berdatangan dari Thailand seperti ECU-Shop atau Power Lab bisa jadi 'biang keladi'.

Hal ini juga diamini Rudi yang menggawangi produk sejenis berlabel Power Lab. “Di Thailand sendiri, tuner mesin turbo diesel banyak terbantu dengan adanya ECU stand alone dan pernik-perniknya,” ujar Rudi.

 Potensi hingga 500 dk
Uniknya, perangkat pendongkrak mesin diesel turbo tadi sangat user friendly mengingat mobil tetap bisa dipakai untuk harian dan bisa sekonyong-konyong menjadi 'galak' sesaat sebelum start di lintasan 402 meter.

Meski ciri khas asap hitam tebal tak bisa hilang, tetapi sekarang tak bisa lagi memandang sebelah mata SUV, MPV atau sedan bermesin diesel dengan teknologi common rail (mobil.otomotifnet.com)

Senin, 16 April 2012

Modifikasi

Mazda MX-5 Terkuat di Dunia, Siap Tantang Aston Martin!


Inggris – Sepintas, tak ada yang istimewa dari sosok roadster mungil, Mazda MX-5 yang satu ini. Selain bagian kaki-kaki dan laburan striping balap, tak ada ubahan lain yang membuatnya tampak sebagai mobil balap.

Eits, jangan salah. Mobil ini merupakan andalan Mazda Inggris di ajang balap British GT Championship 2012 di kelas GT4. Lawannya tak tanggung, yaitu sportscar sekelas Aston Martin, Lotus dan Ginetta.

Modalnya tentu pada racikan mesin 2.0 liter standar yang kini mampu menyembur tenaga sebesar 315 dk. Jauh lebih besar dari tenaga standar yang hanya 160 dk. Alhasil, MX-5 versi GT4 ini diklaim sebagai MX-5 terkuat di dunia.

Berpadu dengan gearbox Hewland enam percepatan dan sekuensial paddle shift, MX-5 berkelir hijau ini mampu melesat dari titik diam hingga 100 km dalam waktu tiga detik saja. Selain itu, mobil dua pintu ini dapat meraih top speed sampai 257 km/jam.

"Mazda ingin membawa brand ini maju dan meraih prestasi di kelas supercar. Kami sangat senang dan optimis MX-5 dapat meraih hasil yang memuaskan di tahun perdananya berkompetisi," jelas Jeremy Thomson, Managing Director Mazda Inggris.

Rencananya MX-5 versi GT4 ini akan mendebut pada seri perdna yang berlangsung dari tanggal 7 dan 9 April di Oulton Park, Cheshire. (mobil.otomotifnet.com
Modifikasi

Mitsubishi Lancer 2006, Nyaman Ala Patwal Kota Kembang

Semua orang pasti ingin bisa maksimal dalam melakukan pekerjaannya. Salah satu hal yang bisa mendukung tujuan tersebut adalah suasana nyaman saat melakukan apa yang hendak dikerjakan.

DUKUNGAN TEMAN

Dengan jam kerja 18 jam sehari, tentunya Briptu. Budi DJ juga butuh kenyamanan. Apalagi kalau bukan dalam melaksanakan tugasnya sebagai Patwal 41 Satlantas Polrestabes Bandung, Jabar.

 Setir Momo, mengentalkan nuansa mobil berdarah racing, Ups, bagasi sudah dipenuhi seperangkat audio system
Menurutnya dalam melaksanakan tugas sehari-hari, ruang kerjanya adalah kabin Mitsubishi Lancer keluaran 2006. “Biar nyaman selama bertugas maka beberapa bagian pada mobil patroli yang saya gunakan, sedikit dimodifikasi,” jelas pria yang dasarnya memang suka dunia modifikasi mobil itu.

Beberapa bagian yang dimaksud Briptu Budi DJ, seperti kabin yang dibuat nyaman dengan jok berlapis kulit. Selain itu, audio system yang dapat memanjakan telinga dan menyegarkan pikiran selama bertugas.

“Itu dalamannnya, kalau di bagian luar Lancer ini menggunakan pelek racing ukuran 15 inci dan bodi yang dicat ulang biar keliatan lebih kinclong. Semua itu juga berkat campur tangan bengkel modifikasi mobil Auto 5, Bandung,” ungkap pria kelahiran 1982 ini.

 Pelek racing JDM mendongkrak tampilan luar, Interior depan sampai belakang full kulit Mbtech
Mobil kelar dimodifikasi, sudah pasti menimbulkan banyak pertanyaan dari lingkungan kerjanya. Salah satu pertanyaan yang mungkin juga datang dari orang umum akan singgung adalah modalnya dari mana bisa memodifikasi mobil seperti ini?

“Lumrah saja ada pertanyaan seperti itu, apalagi saya hanya aparat negara berpangkat Briptu. Namun itu semua bisa dilakukan berkat dukungan dari teman-teman yang juga suka modifikasi mobil,” tegasnya.

Lebih lanjut Briptu. Budi bilang, dengan apa yang dilakukan sekarang ini malah membuat beberapa rekannya juga ingin punya ruang kerja yang nyaman. Setidaknya saat ini ada 2 mobil patroli lagi yang tampilannya sedikit dimodifikasi. (mobil.otomotifnet.com)
Modifikasi Mobil

HONDA CR-Z CVT 2010, Tampil Beda Jadi Pionir


Di tengah hangatnya isu kenaikan BBM, semangat untuk memodifikasi mobil tidak kendur. Prinsip ini yang dijalankan oleh Sugih Djoko Tirotowijojo Mandasi dalam mengubah tampilan mobil sport hybrid terbaru Honda, yakni CR-Z. Boleh dibilang hingga kini, Sugih sapaannya menjadi pionir dalam memodifikasi mobil hybrid.

"Selain karena teknologi hybrid-nya, CR-Z kesannya sporty dan futuristik," ujar mahasiswa jurusan komunikasi Di Institut Bisnis Indonesia, Jakut ini. Selain itu, menurutnya agar tampilannya beda dengan mobil sejenis yang mulai banyak populasinya ini.

NOBLESSE

Modifikasi siapapun bisa, tapi untuk mobil kategori hybrid perlu perlakuan spesial karena jarangnya komponen yang dijual disini. Fokus utama yang kena garapan yakni di sektor eksterior. Desain keluaran Noblesse dipilih lantaran rumah modifikasi asal Negeri Sakura ini baru saja meluncurkan body kit terbaru yang membuat karakter CR-Z lebih kuat.

Paket yang dipesan meliputi bumper depan, diffuser belakang, side skirt, wing, serta muffler melalui gerai Morenehama Auto Parts Shop di Jakarta. “Karena pesan langsung, jadi harus nunggu sekitar dua bulanan,” ungkap Sugih perihal perangkat berbahan dasar plastik abs ini.

Namun, dampak bencana gempa dan tsunami yang baru saja menimpa Jepang membuat beberapa pesanan komponen lainnya ikut terkendala pengirimannya. "Padahal sudah pesan kap mesin asli berbahan karbon," sedih pemuda yang sebelumnya mengandalkan All New Honda Jazz ini.

Tidak kehabisan akal, pengrajin karbon lokal dikontak. Gantinya, kap mesin standar dilapis bahan karbon kevlar. Ubahan ini pun akhirnya merambat ke air dam di bumper depan, spion, wing dan diffuser yang akhirnya ikutan dilapis bahan karbon kevlar.

Finalnya, seluruh permukaan bodi berwarna asli premium white pearl ini dilapis stiker berbahan vynil oleh gerai Wiens sticker. "Warnanya mengikuti versi tuner yang paling baru," senyumnya mengenai warna kuning menyala yang diterapkan. Selesai di bodi kini giliran kaki-kaki.

Pelek aslinya berdiameter 16 inci dan sebelumnya pemukim Kelapa Gading, Jakut ini sudah mencoba berbagai model dengan lingkar 17 inci dan 18 inci. Pilihan terakhir, 'naik kelas' ke diameter 19 inci. Label yang ditunjuk BC Forged seri HB 29 versi 2-pieces. Modelnya Concave dengan lebar tapak 8 inci di depan dan 9 inci di depan.

 Bagasi masih lega karena audio ringkas, Kabin minimalis, sesuai kebutuhan harian
Keempatnya dibalut ban Achilles ukuran 215/35-R19. Pemasangan tidak menemui kendala. Wajar saja, dimensi pelek sengaja menyesuaikan ruang roda CR-Z. "Kita pesan langsung spek yang sesuai," jelas Amin Sutiono, komandan toko pelek dan ban Autostyle yang diberi mandat menggarap sektor kaki-kaki.

Nah, untuk mendukung kinerja suspensi, awalnya hanya mengandalkan paket lowering kit keluaran Tein S-Tech. Namun kini, berhubung dimensi membengkak, jadilah mengandalkan paket coliover keluaran BC. Ini merupakan coil-over BC pertama yang diaplikasi pada CR-Z di Indonesia. "Ubahan ini sudah kelima kalinya, pengin tampil beda aja dan terus berinovasi yang baru," kekehnya.

KABIN KALEM

Di kabin, ternyata ubahannya tidak seheboh di eksterior. "Masih nyaman kok, enggak perlu ubahan khusus, kan masih dipakai harian," kilah Sugih perihal nuansa interior berwarna abu-abu dan jok yang sudah menerapkan model semi bucket.

Begitu juga sistem audio yang sudah punya fasilitas koneksi gadget seperti USB konektor dan bluetooth. Oleh Sugih, kualitas tata suaranya di optimalkan lagi. Head Unit asli berganti Alpine seri 502. Speaker menerapkan model 3-way berlabel Faboulous Acoustic FA2 yang didukung prosesor Alpine PXA H100.

Sementara tendangan bass diwakili subwoofer Rockford P3 yang dikemas apik di bagasi.

MESIN HYBRID ASLI

 Mesin hybrid masih ‘perawan’ agar tetap optimal, Pelek pesanan khusus, langsung pas
Mesin aslinya berkapasitas 1,496 cc menganut empat silinder segaris 16-valve berteknologi SOHC i-VTEC. Klaim pabrikannya sanggup menyemburkan tenaga 111 dk di 6.000 rpm dan torsi 144 Nm di 4.800 rpm.

Tenaga tambahannya dihasilkan Electric DC brushless motor MF6 Model yang menyumbangkan 14 dk di 1.500 rpm dan 79 Nm di 1.000 rpm. "Mesin sengaja enggak saya apa-apain, karena nanti kalo dimodif, konsep hybrid-nya malah enggak dapat," ujar Sugih.

Hanya saja, sistem pembuangan didukung muffler dan tail-pipe yang posisinya sudah di tengah diffuser. Mereknya juga dari Noblesse. Dengan segenap ubahan demikian, pencatatan konsumsi bahan bakar masih terbilang irit, 1:12 alias 1 liter bensin untuk 12 km pemakaian dalam kota. Sedangkan luar kota mencapai 1:20.

Pada kondisi standar sebelum dimodifikasi, konsumsi bahan bakar untuk pemakaian di dalam kota 1:16 dan perjalanan luar mampu mencatatkan angka 1:26. Jenis bahan bakar dipercaya sekelas Pertamax. (mobil.otomotifnet.com)



Penulis : Anto

Honda New Civic 1.8L A/T i-VTEC 2006, Tak Mau Lagi Diasapi

Modifikasi Mobil



 Lebih sangar berkat body kit Ings+1 plus engine hood karbon Mugen RR
Ego darah muda yang tak rela dipecundangi siapapun, rupanya memicu Roland Siahaan untuk memaksimalkan tenaga besutan hariannya. Lantaran pernah sakit hati karena ditinggal lari SUV diesel, saat melaju di ruas tol Jakarta-Merak. Roland pun berniat meng-up-grade Honda New Civic 1.800 cc matic-nya secara serius, biar enggak lagi-lagi 'diasapi'.

SESUAIKAN BOBOT

Sejatinya New Civic lansiran 2006 ini sudah dijejali beragam perangkat car audio plus peredam, lantaran sebelumnya Roland memang hanya terfokus pada modifikasi di sektor tata suara kabin.

"Kalau mobil sudah pakai audio full ditambah peredam berlapis-lapis, otomatis bobotnya nambah dan bikin tenaga mesin loyo. Gue bertekad, kejadian diasapi mobil lain kayak dulu enggak bakal terulang lagi," pungkas pria 30 tahun ini.

Mengacu tema modifikasi street racing, desainer di bidang arsitektur ini pun memberanikan diri untuk up-grade power mesin besutan andalannya itu. Enggak tanggung-tanggung, Roland menyerahkan pengerjaan sektor engine pada dua bengkel modifikasi andal di Jakarta, Firna Protechnik dan ASCO Motorsport.

 Dapur pacu lebih bertenaga lewat setting-an N/A (Naturally Aspirated), Ganti suspensi dengan trial-error menyesuaikan selera pribadi
Pastinya setting-an N/A pun diterapkan pada mesin R18A milik New Civic 1.8L ini, yang standarnya dibekali power maksimum 140 daya kuda. Metoda plug and play dengan memasang Unichip Dastek Q+, downpipe Kansai berikut exhaust HKS, serta menyetel ulang kompresi mesin, akhirnya berhasil mengoptimalkan tenaga dapur pacu hingga 178 daya kuda.

Karena tambahan berat mobil mencapai 200 kg lebih akibat pemasangan komponen audio termasuk peredam, memaksa sektor kaki dibenahi guna menyesuaikan dengan bobot keseluruhan.

Supaya ban GT Radial HPY 225/45 R18 yang membalut pelek Ings+1 forged 8x18 tidak mentok dengan fender dan tetap mantap buat diajak bermanuver, Roland nekat mengganti suspensi standar dengan versi coilover.

"Hasilnya sesuai kemauan gue. Audio top, kabin hening, handling enak dan tentunya tak lagi diasapi," bangganya.
(mobil.otomotifnet.com)



Penulis : Anton