clock

Kamis, 29 Maret 2012

Test Drive Toyota Yaris

Test Drive Toyota Yaris

Test Drive New Yaris Facelift, Kok Makin Gesit Ya?


Jakarta - Toyota Astra Motor baru saja meluncurkan versi facelift terakhir dari Toyota Yaris. Memang, ini bukan versi Yaris baru yang beredar di Eropa. Dan selain tampang luar dalam, seting mesin dan suspensi pun masih sama.

Tapi, kenapa kok jadi makin gesit? Nah, untuk menjawab judul di atas, memang ada baiknya langsung menjajal versi facelift dari Toyota Yaris ini. Apalagi, otomotifnet.com kedapatan Yaris berwarna merah dengan label TRD Sportivo di belakangnya.

Seperti apa rasanya? Secara teknis, memang tidak ada yang berbeda dari generasi Yaris sebelumnya. Karena, Toyota tetap mengandalkan mesin 1 NZ-FE, 4 silinder VVT-i, dengan kapasitas 1.497cc. Mesin ini bisa menghasilkan tenaga 109 PS.

Namun, secara psikologis, perubahan dan penambahan aksesoris TRD, terutama pada bagian aliran udara pada bumper yang desainnya mengadopsi dari pesawat tempur, juga penambahan tailpe berdiameter besar pada knalpot, membuat agresifitas New Yaris semakin mencolok.

Begitu pun dibagian kabinnya, dengan beberapa detail beraksen sporty, seperti pada kemudi, door trim, tuas transmisi, yang diberi sentuhan warna merah hitam, benar-benar mengentalkan aura sporty pada New Yaris.

Itu kenapa ketika mengemudikan New Yaris ini, kita seolah diajak untuk lebih enerjik, sehingga ketika dikemudikan, Yaris Facelift berhasil membuat suasana yang menyenangkan, seperti anak-anak yang sedang bermain. Lincah dan gesit!

Kelincahan dan gesitnya New Yaris terbukti saat diadakan sesi slalom ringan, untuk sekedar mengetahui handling dari hatchback Toyota ini. Kondisi mobil dibiarkan standar dari pabrik, tanpa ada ubahan apapun.

Dan ketika harus meliuk-liuk diantara track buatan, pengemudi awam sekalipun tidak kerepotan dengan handling dari New Yaris. Apalagi ketika posisi tuas transmisi hanya dibiarkan pada posisi L, agresifitas New Yaris terasa tidak hanya pada tampang, tapi juga akselarasi.

Meski memang, saat tuas berada pada posisi normal (D), akselarasi New Yaris seperti sedikit tertahan, karena nafas gigi satu dan duanya yang terbilang panjang. Sangat bagus untuk mendongkrak tenaga, namun kurang efisien pada kondisi dalam kota yang mengharuskan stop and go.

Namun, meskipun belum versi full new model change, namun Toyota berhasil menjaga ekspektasi pecinta Yaris dengan desain barunya yang jauh lebih agresif, sehingga Yaris tetap fun untuk dikemudikan dan tidak membosankan di tengah kemacetan dan padatnya lalu lintas Jakarta.

Spesifikasi New Yaris Facelift S Limited TRD A/T:

Tipe Mesin                 : 1 NZ-FE, 4cyl, DOHC, VVT-i
Kapasitas Mesin         : 1.497cc
Transmisi                 : 4 A/T Super ECT
Daya Maksimum        : 109 PS
Torsi Maksimum        : 14.4 Kgm
Lampu Depan           : 2 Beam Halogen with Smoke
Lampu Belakang       : LED
Audio                     : 2 DIN Audio + 1 CD In-Dash, MP3, WMA (6 Speaker)
Smart Entry             : Smart Start / Stop System
Fitur Keamanan        : Dual Airbags, Rem ABS, EBD, BA
Harga                     : Rp 227,95 Juta

(mobil.otomotifnet.com)

Tips Mobil

Deteksi Kebocoran Ban, Jangan Selamanya Salahkan Paku

Selama ini, pasti banyak yang beranggapan kalau bocor yang terjadi pada ban mobil itu karena ulah paku yang tergeletak di jalanan. Padahal, banyak juga faktor selain itu lho.

Seperti pengalaman teman kita satu ini terhadap mobil kesayangannya. “Tekangan angin mobil gue berkurang terus, padahal setelah dicek tak ada paku yang menusuk ban. Setelah dicek, pemasangannya yang enggak bener,” ungkap Muhammad Affifurahman, mahasiswa semester 6 jurusan Public Relation di Universitas Indonesia, Depok ini.

Usut punya usut ternyata memang benar, salah pemasangan ban, angin dalam ban bisa pula berkurang. Itu bukan berarti ban mobilnya yang bocor, melainkan saat pemasangan ban ke pelek terdapat kotoran pada bibir pelek sehingga membuat angin menyelinap keluar (Gbr.1).

“Bagusnya setiap bongkar pasang ban bibir pelek harus dibersihkan dahulu dari kotoran, bisa gunakan amplas untuk mengangkat kotorannya,” ungkap Nana dari Galunggung Ban yang bermarkas di Jl. Kalimalang No. 37A, Bekasi.

Selain itu, ada juga yang lebih parah, biasanya kalau mobil habis menghajar lubang besar dalam kecepatan tinggi patut dicurigai adanya retakan pada pelek.

Walaupun retakannya halus dan nyaris tak terlihat, angin sanggup keluar dari sela-sela retakan ini. Perhatikan juga sambungan peleknya, kadang retakan terjadi pada bagian ini (Gbr.2).

Tak hanya itu, pentil pun dapat menjadi biang keroknya. “Karena umur pentil yang sudah tua otomatis karetnya menjadi getas, dari sinilah angin bisa menyusup keluar. Bagusnya tiap ganti ban ganti juga pentil yang baru,” wanti pria ramah ini (Gbr.3).

Hayo, coba dicek lagi, tidak selamanya paku jadi penyebab tekangan angin ban mobil berkurang. (mobil.otomotifnet.com)

Selasa, 27 Maret 2012

Honda Civic VTi, 2005


Planning yang dibikin Bobby Shandy untuk membangun Honda VTi jadi versi mobil turing, sebenarnya sudah lama tertahan lantaran terhalang banyak kesibukan. Namun niatannya tak lantas pupus begitu saja, lantaran Bobby juga sangat menyukai tampilan besutan di ajang Japanese Grand Touring Championship (JGTC).

Alhasil proyek membangun Honda VTi lansiran 2005 miliknya itu, dikerjakan secara detil selama setahun lebih. Tujuannya tak lain demi mendapatkan hasil yang menarik dan terbaik, supaya nama baik di kalangan pehobi modifikasi di kota Bandung kian naik.

Pasalnya di kalangan penyuka modifikasi kota Kembang, style yang mengacu konsep JGTC terbilang belum banyak diminati. Tentunya ini menjadi tantangan tersendiri buat Bobby dan Reindy Riupassa yang menjadi modifikator dalam proyek ini.

 Terapkan engine swap pakai K20R 6 speed bawaan Honda Integra, Sektor kaki dipercayakan pada pelek Dronnel RS ring 20 inci berikut suspensi coil over dari Tein
Pertimbangan lain memodifikasi Honda bergaya JGTC ini juga termotivasi dari bisnis salon mobil milik Bobby, yang hasilnya dapat sekaligus dijadikan mobil demo di gerainya yang terletak di Jl. Gatot Subroto No.219, Bandung, Jabar.

Menurut Reindy dari BTX Concept di Bandung, Jabar, klien-nya ini sangat mengutamakan kualitas akhir. "Apapun yang gue kerjakan dalam modifikasi ini selalu dipantau, dan kami berdua memang selalu diskusi seputar hal teknis dan masalah yang ada," ungkap Botax sapaan modifikator muda kota Kembang ini.

Untuk pengerjaan awal, Reindy memfokuskan pada pengerjaan di sektor bodi. Menurut Bobby, komponen yang masih terpakai dari bodi mobilnya hanya menyisakan sasis dan lampu depan. "Sisanya diganti total pakai kepunyaan Honda Integra DC5.".

 Interior dibikin terondol demi mereduksi bobot mobil, Dasbor dan konsul bok pakai kepunyaan Honda Integra DC5

Full body convertion yang diterapkan oleh Reindy dengan menukar komponen standar kepunyaan Integra versi JGTC tadi, ke bodi Honda VTi yang sudah di-custom. Panel baru yang terpasang seperti kap bagasi serta pintu-pintu berikut kaca, yang semuanya bawaan Integra.

Kemudian dilapis cat dengan kelir black magic red yang menjadi ciri khas BTX Concept. Ornamen tambahan pada eksterior juga dipadu dengan penyematan cutting sticker warna jingga yang menyala. Supaya senada dengan tampilan khas bengkel Clean 8 milik Bobby.

Beralih ke interior, sama dengan yang diterapkan pada eksterior. Yaitu memakai hampir semua komponen asli dari Honda Integra. Mulai dasbor hingga bagian boks konsul.

Sebagai tambahannya, lantaran interior dibikin terondol layaknya touring car, jok pengemudi berganti versi bucket seat dari Bride. Dan sebagai peranti pengaman tambahan, dibuatkan roll bar custom menyesuaikan dimensi dan lekuk bodi mobil bagian dalam.
(mobil.otomotifnet.com)



Penulis : Anton

Selasa, 06 Maret 2012

Nissan Skyline 2.5 GT-T Coupe 2009, Bukan untuk Pajangan


Sepertinya Yung Yung mulai jenuh mengelus-elus Nissan Skyline 2.5 GT-T Coupe miliknya ini di garasi rumahnya. Pasalnya pemilik salon mobil Checkpoint di Bandung, Jabar ini terobsesi ingin membangun besutan yang dapat diajak ngebut layaknya petarung jalanan sejati, bukannya mobil pajangan yang terkesan mati.

Ide liarnya muncul setelah Yung Yung banyak memergoki mobil-mobil yang kodratnya sebagai besutan kencang, namun hanya diandalkan sebatas buat kepentingan pameran atau kontes modifikasi tampilan oleh pemiliknya.

Itu sebabnya pentolan komunitas Checkpoint Bandung ini, tak lagi menggandrungi gaya modifikasi yang sekadar mengejar tampilan dan ujung-ujungnya mobil enggak bisa digunakan buat harian.

Berkolaborasi dengan beberapa rekan modifikator di kota Kembang, Yung Yung pun mengakhiri masa jenuhnya lewat reinforced project pada Skyline R34 andalannya itu.

Menurut Andre Mulyadi selaku leader di balik proyek impian Yung Yung ini, fokus ubahan keseluruhan masih mengacu pada basic mobil, yang menganut konsep street racing.

GT-R STYLE

 Mesin RB25DET dioptimalkan melalui tuning software serta penyesuaian durasi camshaft (kiri) - Indikator Defi red racer dibalut apik dengan panel carbon laminated (kanan)

Pastinya semua sektor menjadi perhatian utama, untuk melakukan upgrade sesuai kebutuhan. Konsep street racing diterjemahkan dengan mengubah style GT-T (standar) menjadi versi GT-R.

"Metoda facelift untuk menyulap tampangnya seperti GT-R, fender depan diganti pakai komponen standar Skyline GT-R, serta bagian belakangnya disobek mengikuti spesifikasi bawaan versi twin turbo itu," urai modifikator Signal Kustom, Bandung ini.

Pertimbangannya, lanjut Andre, antara Skyline GT-T dengan GT-R terdapat perbedaan cukup signifikan. Seperti model head lamp, dimensi terutama dari lebarnya serta bagian engine hood milik GT-R punya desain lebih tinggi.

PLASTIK FIBER

 Menambah kestabilan saat manuver dipasang room bar di dalam kabin (kiri) - Interior menganut gaya sporti-elegan, lewat pemakaian jok Bride plus sentuhan suede panel (kanan)
Proyek yang makan waktu selama satu tahun ini melalui beberapa tahapan yang sangat mendetil. Seperti membuat body kit berbahan dasar dari proses FRP (Fiber Reinforced Plastic) untuk keseluruhan panel eksterior tadi.

Bahan plastik fiber (FRP) digunakan dengan pertimbangan, sang pemilik menginginkan pakai panel body kit dengan detail yang sempurna, namun harus punya kekuatan sangat baik dan bobotnya juga ringan.

"Itu sebabnya saya gunakan bahan khusus ini, yang sebenarnya sama dengan yang dipakai pada produk terkenal seperti JS Racing. Formulanya diperoleh melalui trial-error di laboratorium bengkel saya. Hasilnya, material punya karakter lebih kuat namun ringan, beda dengan body kit plastik atau matt biasa," beber Andre sembari membisikkan kalau harga pembuatannya mencapai Rp 38 juta untuk satu set body kit custom ini.

Proses mengurangi bobot kendaraan tadi sebenarnya ditujukan buat menyokong performa dapur pacu yang sudah di-upgrade. Engine 2.5L RB25DET neo turbo I6 bawaan asli mobil, hanya menyisakan blok bawah lantaran semua komponen sudah berganti versi racing.

 
Seluruh panel body kit gunakan material plastik fiber yang lebih ringan namun tetap kuat (kiri)
Berdasarkan hasil dyno test, performa mesin garapan Dirja dari Streetquest Bandung ini sanggup melecutkan power maksimum hingga 450-500 dk berkat sokongan NOS sebagai salah satu komponen pendukungnya.

Makanya sebagai pelampiasannya, Yung Yung tiap weekend kerap 'joging' bareng mobil-mobil rekan satu timnya, menyusuri jalur tol Pasteur-Cipularang.

Turun balap di sirkuit lebih oke, Sob!

Senin, 05 Maret 2012

Phase 3 Plate Technology
Nitrous Express plates, featuring Phase 3 technology, are the most technically advanced nitrous plates ever designed. These plates are CNC machined from one piece of 6061 billet aluminum to ensure the highest accuracy and best fit. The internal CNC machined passages provide excellent nitrous-fuel distribution as well as superior cylinder to cylinder distribution. This results in maximum horsepower and reliability. With no spray bars to sag, split, block airflow, or damage this is truly the Next Generation in nitrous plate technology.
Gemini Twin Plate
Dual Stage Shark Plate
Patented Gemini Twin Plate
Dual Stage Shark Plate
Lightning Solenoids
The key to maximizing nitrous horsepower is to keep the nitrous in liquid form until it is injected into the engine. Sharp bends cause nitrous flow to become turbulent which causes gaseous bubbles to form in the nitrous flow. Liquid nitrous makes more power than gaseous nitrous – Period!
NX Lightning solenoids feature an improved flow path that allows nitrous / fuel to enter above the seat and exit out the bottom for flow unmatched by any other solenoid on the market.  Lightning nitrous solenoids feature an integrated purge port which allows you to connect a purge valve directly to the nitrous solenoid. Purging through the body of the solenoid eliminates the air pocket between the purge valve and the solenoid orifice. Lightning fuel solenoids feature a fuel bypass port which allows you to connect a small return line to the tank. This eliminates trapped air between the fuel pressure regulator and the fuel solenoid which eliminates the lean spike associated with other solenoids. Lightning Series solenoids feature CNC aluminum bodies topped with Carbon Fiber cans for the ultimate in weight savings. Nitrous Express only uses the highest quality, made in the USA components in its solenoids. Do not be fooled by low price come-ons, the solenoids are the most important component of a nitrous system.
Lightning Valve Cutaway
Other Valve Cutaway
NITROUS EXPRESS STANDARD SOLENOID
OTHER COMPANY'S BEST SOLENOID
High Flow Bottle Valves
The key to maximizing nitrous horsepower is to keep the nitrous in liquid form until it is injected into the engine. Sharp bends cause nitrous flow to become turbulent which causes gaseous bubbles to form in the nitrous flow. Liquid nitrous makes more power than gaseous nitrous – Period!
Nitrous Express Lightning 45 and DF5 bottle valves feature a direct flow path which eliminates those power robbing gaseous bubbles. The result is more horsepower! The Lightning 45 will outflow any competitors valve on the market today by a factor of four and is recommended for all nitrous systems up to 900 nitrous horsepower. The DF 5, which is equipped with a .500 orifice and a direct flow, straight through design, is capable of flowing over 2,000 nitrous horsepower!
Lightning Valve Cutaway
Other Valve Cutaway
NITROUS EXPRESS LIGHTNING 45' VALVE
OTHER COMPANY'S HIGH FLOW 45'
Nitrous Express DF5 Valve Cutaway
Other Companies Standard Valve
NITROUS EXPRESS DF5 VALVE
OTHER COMPANIES STANDARD VALVE

Bengkel Mobil

Spesialis Rekondisi Turbo (Surabaya), Mulai Besar hingga Kecil


Jangan takut kalau turbo bermasalah. Mulai dari mengalami kebocoran, bunyi berdengung hingga mengakibatkan tenaga mesin berkurang. Bisa-bisa kalau dibiarkan akan merusak mesin. Tidak perlu ganti baru karena harganya selangit, tapi cukup direkondisi saja.

“Harga jauh lebih murah dibanding harus beli baru,” jelas Aris Suhendy, pemilik bengkel Eddy Turbo, spesialis rekondisi turbo Surabaya. Menurut Aris, masih banyak orang yang beranggapan turbo kalau rusak sulit direkondisi. Padahal dengan rekondisi bisa kembali lagi seperti baru. Asyiknya di Eddy Turbo semua tipe turbo bisa direkondisi. Mulai turbo ukuran besar yang umumnya dipakai alat-alat berat dan kendaraan besar hingga turbo yang kerap dipakai mobil-mobil umum.

Untuk turbo mobil umum, Aris mematok harga mulai dari Rp 300 ribuan hingga Rp 2,5 juta. Silakan ke Jl. Kawi No. 17, Surabaya. Atau bisa kontak di 031-5316313 / 5340659.

Modifikasi Toyota Crown

Toyota Crown GS131 1992-1996, Aura Raja-Raja


Toyota Crown yang berarti mahkota, memang identik dengan atribut raja-raja. Tak semua orang bisa memilikinya. Karisma yang dimiliki sedan bongsor generasi ke-8 ini tak pernah pupus. Meski harganya tak semahal 16 tahun yang lalu, sedan saloon favorit kaum ‘the have’ pada waktu itu, hingga kini masih memiliki aura mentereng.

"Tak heran bila mobil nyaman ini sekarang justru digemari kalangan yuppies, keluarga muda dan bahkan pehobi mobil BT90s,” papar Kusuma Jaya menunjuk Crown Super Saloon 2.0L 1992 putih miliknya.

Masih teringat di benaknya, sedan ini identik dengan mobil pejabat pemerintah, pengusaha mapan atau petinggi perusahaan dan bahkan artis atau sosialita. “Pemiliknya duduk di jok belakang sambil baca koran,” kelakar Kusuma lagi.

Barangkali tak hanya Kusuma yang memiliki kesan sama akan Toyota Crown berkode bodi GS131 ini. Saking banyak varian Crown yang wara-wiri di Tanah Air, GS131 kerap memiliki sebutan kapsul atau Crown model Lexus.

Bentuknya yang sudah rounded edge dengan garis kontur membulat sangat berbeda dengan generai ke-7 (1989-1991) yang biasa disapa Crown ‘Robot’ karena desain cenderung kotak dengan garis kaku.

“Bentuknya sepintas seperti varian Lexus LS400 yang sekeluarga dengan Crown,” papar Heru Kriswanto, pemakai Crown Super Saloon 2.0L keluaran 1994. Menjadi unik karena sedan mewah ini rata-rata masih dalam kondisi apik karena perawatan intensif.

Heru selalu setir sendiri dari rumah Cinere, Depok ke kantor di bilangan Sudirman, Jakpus. Meski transmisi manual, tak pernah letih atau capek karena mobilnya memang nyaman. Crown terlahir dengan 2 tipe mesin dan 2 jenis transmisi.

Crown Super Saloon bermesin 6 silinder segaris 2.000 cc dan varian Royal Saloon yang juga 6 silinder 3.000 cc. Perbedaan mencolok ada pada 2 varian ini. “Transmisi matik dan segelintir manual ada pada tipe Royal Saloon, tapi Super Saloon hanya transmisi manual,” jelas Kusuma, punggawa bengkel Jaya Auto Street di bilangan Cipulir ini.

Begitu juga kelengkapan interior yang jauh lebih luks pada Royal Saloon. Jok elektrik, blower AC terpisah untuk penumpang belakang, kulkas mini alias coolbox dan cluster dasbor lebih mewah.

Fitur lengkap serasa di dalam rumah ini cukup ditebus dengan harga pasaran antara Rp 40-50 juta untuk Crown keluaran 1994. “Seperti rumah berjalan,” kelakar Syarif, manajer bar hotel yang pakai Royal Saloon 3.0L smoked silver.

Modifikasi Mobil

Mitsubishi Lancer Evo VIII GSR 2004, Lethal Weapon


Saat Yose Adrian harus memilih antara Honda dan Mitsubishi untuk sebuah ‘Lethal Weapon’ di arena drag race 402 meter, Yose malah garuk-garuk kepala pertanda bingung.

Pasalnya, selama ini sudah setia dengan besutan berlogo ‘H’. Namun akhirnya terjawab ketika Yose bertemu sobat karibnya, Ebel dari Wisesa Motorsport di bilangan Haji Nawi, Jaksel.

Ebel baru saja kelar membangun Mitsubishi Lancer Evo VIII yang dibuat untuk Time Attack sekaligus contest car. Dari garuk kepala menjadi geleng kepala.

MESIN 775 DK

 Mesin 4G63-T yang sudah bermutasi jadi 2.400 cc dan siap menerima boost 2,7

“Untuk biaya yang relatif sama, Lancer Evolution VIII bisa melesat jauh ketimbang Honda Estilo,” papar Yose. Tanpa pikir panjang, ditebuslah Lancer milik Ebel tadi.

Secara struktur bodi dan kaki-kaki tak banyak mengalami ubahan karena mobil memang sudah siap balap. Tetapi mesin dan atribut pendukungnya diganti semua.

Hampir semuanya dibelikan baru dengan spesifikasi lebih tinggi. “Targetnya bisa masuk 9-10 detik untuk 402 meter,” jelas Ebet, tuner Wisesa Motorsport yang menangani langsung proyek Lancer milik Yose ini.

Bisa terlihat di kabin mesin yang mulai penuh sesak dengan seabrek perabotan pendongkrak tenaga seperti turbocharger gambot, down pipe ‘gajah’ hingga turbo intercooler raksasa. “Apapun akan dilakoni untuk bisa menyemburkan tenaga di atas 750-800 dk,” tutur Ebet antusias.

Bahkan urusan drive train, suspensi dan roda ikut dibenahi untuk memenuhi traksi maksimal saat launch hingga garis finish.

Membuat mesin yang powerful dan tahan banting ternyata tak semudah membalik telapak tangan. Sebab mesin 4G63-T yang jadi bawaan pabrik tak lagi mumpuni. “Kemampuan mesin standar hanya bisa di spec-up tak lebih dari 500 dk,” jelas Ebet.

Makanya jeroan mesin bisa dibilang ganti total dengan versi aftermarket yang sudah ketahuan performanya. Hanya blok mesin saja yang masih dipakai. Sisanya, mulai dari crankshaft stroker kit 2.400 cc, setang piston hingga piston pakai produk yang dibeli dari AMS Performance di Amerika.

 Kabin dibuat ringkas dengan perangkat elektronik tambahan untuk memantau kondisi mobil

Ini dilakukan semata-mata agar jeroan mesin tetap aman saat kena boost turbo mencapai di atas 2,5 bar. “Selain itu kenaikan volume hingga 300 cc sangat menolong pencapaian torsi lebih maksimal,” terang Ebet.

Konon, paket jeroan mesin yang ditanam sekarang bisa tahan hingga 800 dk yang disuplai turbocharger Bull’s Eye S375 ‘Batmo Wheel’.Tenaga mesin yang sudah sebesar itu, jelas menjadi krusial bila kaki-kaki sebagai penyalur tenaga mesin tak bisa menahan beban torsi maksimal yang naik berkali lipat.

Pangkas bobot interior juga dilakukan lewat bucket seat (kiri) - Memangkas bobot total mobil dilakukan secara maksimal dengan bahan fiberglass (kanan)

Pemakaian as roda model one-piece sudah menjadi keharusan karena keempat roda menggunakan pro-drag slick tires. Makanya pelek pun memakai material billet yang berbobot ringan namun memiliki durabilitas tinggi.

PANGKAS BOBOT 40%

 Tangki bensin bermaterial aluminium khusus untuk balap drag race 402 meter (kiri) - Fuel pump elektronik keluaran Bosch sebanyak 2 buah menjadi andalan suplai race fuel (kanan)
Salah satu ciri khas dragster profesional adalah interior yang dipangkas total. Sama halnya Lancer Evo VIII milik Yose, kabin terlihat terondol. Bisa ditengok perangkat yang ada di dalam mobil tak ada lagi yang bawaan pabrik. “Hanya berisi perangkat elektronik, tabung pemadam kebakaran, roll bar set, jok, setir dan dasbor,” papar Ebel.

Maksudnya jelas, selain untuk mengurangi bobot, juga memudahkan saat harus melakukan oprekan seperti repair, tuning dan setting. Paling penting, saat terjadi darurat seperti kebakaran, bahan fabrics dan material plastik di dalam kabin tak bisa lagi memancing besarnya api sehingga mudah dipadamkan.

Kini semua tergantikan dengan material fiberglass yang memiliki bobot ringan dan tak mudah pecah.

Mulai dari kap bagasi, keempat pintu penumpang dan apron depan. “Bagian depan memang bisa dilepas pasang dalam waktu sangat singkat karena semuanya model knock down,” terang Ebel yang mengimpor bodi khusus drag race ini dari negeri Paman Sam.

Tak heran bila power to weight ratio mobil ini menjadi sangat tinggi. Boleh dibilang bobot total mobil bisa terpangkas hingga 40% karena pemakaian bodi bermaterial composite dan roll cage seamless yang juga impor langsung dari Amrik.

Modifikasi

Toyota Vios 2003, Si Kuning Pelahap Trophy


Surabaya – Aliran modifikasi racing style ekstrim memang tak pernah surut peminat. Dan salah satu pengusung modifikasi ini adalah M. Nizar Anwar dari Toyota Soluna Vios Club (TSVC) Surabaya yang mengandalkan Toyota Vios tahun 2003 warna kuning ini.

Langkah awal, agar terlihat sangar Nizar dengan nekat merombak eksterior dengan aplikasi body Kit custom wide body, headlamp model Angle Eyes, kap mesin Carbon Kevlar, GT wing Carbon dan Spion Carbon.

Menunjang tampang, kaki-kaki dikawal pelek Volk Rays TE37 19 inci, rem kit Option 6 pot dan suspensi Coilover Full Adjustable. Makin amblas cuy!

Nuansa balap turut menjalar ke interiornya. Dimana Nizar mengaplikasi brand Sparco dibeberapa perangkat. Sebut saja jok Torino, serta safety belt 4 titik, setir, pedal set hingga knob tuas transmisi. Selain itu, setirnya juga dilengkapi Quick Realese D1 Spec Carbon.

Semakin sangar, rollbar custom 6 point dengan panel Carbon Kevlar dan instrument kecepatan dari Autometer dan Autogauge turut mengawal sisi sporty kabin Vios ini. Ada pula tombol engine start dari Pivot.

Belum puas, bagian audio juga kena permak. “Head unit pakai Kenwood 2Din, 2 tweeter & split buatan Cubig, 4 speaker dari Cielo, 2 Subwofer  12 inci Soundstream, Power 4 kanal dari Soundstream Stealth dan Power Monoblok Harmonic Drive Class D 3000w ,” ujar Nizar sembari menyatakan aplikasi capasitor bank dari Momentum sebagai finalisasi modif audio.

Sebagai pemuja aliran racing style, tak sah rasanya jika mesin masih standar. Nah, langkah selanjutnya adalah aplikasi turbo bolt on dan intercooler dari Zage, serta NOS sebagai pendongkrak tenaga instan. Sangar!

Tak hanya itu, oil cooler Autobahn, piggyback Greddy Ultimate E-Manage , Map  Sensor Bar Greddy, Silicon Radiator Hose Samco, BOV HKS Black Limited, NGK Iridium Racing Spark Plug, Injector 320cc, Turbo Timer APEXI dan Oil Catch Tank Cusco turut tersemat sebagai penunjang performa.

“Sedangkan sistem pembuangan memakai knalpot custom. Ubahan lain ada di  fuel pump kini pakai Walbro, kopling Exedy Racing Clucth, oil & radiator cap dari TRD serta cover mesin carbon,” pungkas Nizar.

Tak sia-sia, ubahan ekstrim tersebut mampu mengantar Vios ini menjadi "King of Street Style" dengan merebut thropy 3 kategori lainnya seperti "the best Interior, Exterior & Audio di ajang dalam acara Auto Modification Contest di Gramedia Expo Surabaya 2011.