clock

Senin, 05 Maret 2012

Modifikasi Mobil

Mitsubishi Lancer Evo VIII GSR 2004, Lethal Weapon


Saat Yose Adrian harus memilih antara Honda dan Mitsubishi untuk sebuah ‘Lethal Weapon’ di arena drag race 402 meter, Yose malah garuk-garuk kepala pertanda bingung.

Pasalnya, selama ini sudah setia dengan besutan berlogo ‘H’. Namun akhirnya terjawab ketika Yose bertemu sobat karibnya, Ebel dari Wisesa Motorsport di bilangan Haji Nawi, Jaksel.

Ebel baru saja kelar membangun Mitsubishi Lancer Evo VIII yang dibuat untuk Time Attack sekaligus contest car. Dari garuk kepala menjadi geleng kepala.

MESIN 775 DK

 Mesin 4G63-T yang sudah bermutasi jadi 2.400 cc dan siap menerima boost 2,7

“Untuk biaya yang relatif sama, Lancer Evolution VIII bisa melesat jauh ketimbang Honda Estilo,” papar Yose. Tanpa pikir panjang, ditebuslah Lancer milik Ebel tadi.

Secara struktur bodi dan kaki-kaki tak banyak mengalami ubahan karena mobil memang sudah siap balap. Tetapi mesin dan atribut pendukungnya diganti semua.

Hampir semuanya dibelikan baru dengan spesifikasi lebih tinggi. “Targetnya bisa masuk 9-10 detik untuk 402 meter,” jelas Ebet, tuner Wisesa Motorsport yang menangani langsung proyek Lancer milik Yose ini.

Bisa terlihat di kabin mesin yang mulai penuh sesak dengan seabrek perabotan pendongkrak tenaga seperti turbocharger gambot, down pipe ‘gajah’ hingga turbo intercooler raksasa. “Apapun akan dilakoni untuk bisa menyemburkan tenaga di atas 750-800 dk,” tutur Ebet antusias.

Bahkan urusan drive train, suspensi dan roda ikut dibenahi untuk memenuhi traksi maksimal saat launch hingga garis finish.

Membuat mesin yang powerful dan tahan banting ternyata tak semudah membalik telapak tangan. Sebab mesin 4G63-T yang jadi bawaan pabrik tak lagi mumpuni. “Kemampuan mesin standar hanya bisa di spec-up tak lebih dari 500 dk,” jelas Ebet.

Makanya jeroan mesin bisa dibilang ganti total dengan versi aftermarket yang sudah ketahuan performanya. Hanya blok mesin saja yang masih dipakai. Sisanya, mulai dari crankshaft stroker kit 2.400 cc, setang piston hingga piston pakai produk yang dibeli dari AMS Performance di Amerika.

 Kabin dibuat ringkas dengan perangkat elektronik tambahan untuk memantau kondisi mobil

Ini dilakukan semata-mata agar jeroan mesin tetap aman saat kena boost turbo mencapai di atas 2,5 bar. “Selain itu kenaikan volume hingga 300 cc sangat menolong pencapaian torsi lebih maksimal,” terang Ebet.

Konon, paket jeroan mesin yang ditanam sekarang bisa tahan hingga 800 dk yang disuplai turbocharger Bull’s Eye S375 ‘Batmo Wheel’.Tenaga mesin yang sudah sebesar itu, jelas menjadi krusial bila kaki-kaki sebagai penyalur tenaga mesin tak bisa menahan beban torsi maksimal yang naik berkali lipat.

Pangkas bobot interior juga dilakukan lewat bucket seat (kiri) - Memangkas bobot total mobil dilakukan secara maksimal dengan bahan fiberglass (kanan)

Pemakaian as roda model one-piece sudah menjadi keharusan karena keempat roda menggunakan pro-drag slick tires. Makanya pelek pun memakai material billet yang berbobot ringan namun memiliki durabilitas tinggi.

PANGKAS BOBOT 40%

 Tangki bensin bermaterial aluminium khusus untuk balap drag race 402 meter (kiri) - Fuel pump elektronik keluaran Bosch sebanyak 2 buah menjadi andalan suplai race fuel (kanan)
Salah satu ciri khas dragster profesional adalah interior yang dipangkas total. Sama halnya Lancer Evo VIII milik Yose, kabin terlihat terondol. Bisa ditengok perangkat yang ada di dalam mobil tak ada lagi yang bawaan pabrik. “Hanya berisi perangkat elektronik, tabung pemadam kebakaran, roll bar set, jok, setir dan dasbor,” papar Ebel.

Maksudnya jelas, selain untuk mengurangi bobot, juga memudahkan saat harus melakukan oprekan seperti repair, tuning dan setting. Paling penting, saat terjadi darurat seperti kebakaran, bahan fabrics dan material plastik di dalam kabin tak bisa lagi memancing besarnya api sehingga mudah dipadamkan.

Kini semua tergantikan dengan material fiberglass yang memiliki bobot ringan dan tak mudah pecah.

Mulai dari kap bagasi, keempat pintu penumpang dan apron depan. “Bagian depan memang bisa dilepas pasang dalam waktu sangat singkat karena semuanya model knock down,” terang Ebel yang mengimpor bodi khusus drag race ini dari negeri Paman Sam.

Tak heran bila power to weight ratio mobil ini menjadi sangat tinggi. Boleh dibilang bobot total mobil bisa terpangkas hingga 40% karena pemakaian bodi bermaterial composite dan roll cage seamless yang juga impor langsung dari Amrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar