clock

Kamis, 16 Februari 2012

In Car Entertaiment

Upgrade Entertaiment All New Daihatsu Xenia Modal RP 3 Jutaan

JAKARTA - Pemilik All New Daihatsu Xenia (ANEX) 1.0, yang memang belum dibekali driver utama berupa head unit monitor seperti bawaan versi 1.3, dapat melakukan modifikasi in car entertainment (ICE) di kabin dengan bermodal dana Rp 3 jutaan.

Budget tersebut dapat dikonversikan menjadi beberapa paket pemasangan komponen ICE. Seperti tawaran paket dari toko audio Pesona Audio dan Wiki-Wiki (WW) di bawah ini.

 Paket Symbion ditawarkan dalam 3 macam pilihan harga
Wiki-Wiki
Tawaran lain datang dari Wiki-Wiki di Gading Kirana Timur H11 No.15-16, Kelapa Gading, Jakut. Abbas sang penggawang rumah audio ini menawarkan pemasangan instan untuk upgrade ICE di kabin ANEX 1.0.

"Pemilihan komponen bisa fleksibel, disesuaikan dengan permintaan konsumen yang akan memakainya. Jika tidak terlalu membutuhkan monitor head rest, bisa dialihkan dengan menambahkan subwoofer aktif agar efek bass-nya lebih terasa," papar Abbas.

Paket yang ditawarkan meliputi tiga pilihan, yang banderolnya tidak sampai Rp 4 juta. Seperti paket Symbion seharga Rp 3,6 juta mencakup monitor head unit Symbion SY-6905 BT, monitor head rest dan speaker split 2-way Symbion SY 650 BL.

Jika tak ingin pasang monitor head rest, Abbas tawarkan dua paket berupa komponen seperti pada paket pertama (Symbion) tadi, ditambah basstube merek Virtru ukuran 10 inci sebagai pengganti head rest monitor-nya.

Harga paket ini Rp 3,2 juta, sudah termasuk ongkos pasang dan setting. "Kalau mau pilih pakai subwoofer aktif, kami sediakan paket seharga Rp 3,6 juta dengan komponen pakai Harmonic Drive," tambah Abbas.


Untuk pemasangan monitor 2 DIN tak perlu merisaukan bakal merusak slot head unit single DIN
bawaan ANEX seceng ini. Sebab, dimensi dari bodi head unit monitor on-dash yang ada di pasaran, umumnya memiliki dimensi sesuai dengan dudukan yang tersedia pada dasbor standar mobil.

Artinya slot yang tersisa di bawah head unit standarnya, akan dimaksimalkan sebagai dudukan bodi head unit monitor on-dash, yang memiliki ukuran setara dengan dua slot yang tersedia pada dasbor ANEX 1.0 ini.

Sedangkan jika hendak memakai sistem yang dilengkapi instalasi speaker model 2-way (split), tidak terlalu penting untuk membuatkan lontar (boks) untuk tweeter pada pilar A. Karena komponen penyuplai frekuensi high ini, cukup dipasang secara plug and play dengan double tape di sudut kanan-kiri dasbor.

Sebab banderol dari paket upgrade instan ini, lebih ditujukan bagi kalangan yang masih mengandalkan mobil sebagai alat transportasi utama. Sehingga sedapat mungkin meminimalkan ubahan yang dapat merusak keaslian panel kabin.

Wiki-Wiki : 021-4524652

Slot yang tersedia pada dasbor standar ANEX 1.0 dapat dimaksimalkan dengan memasang monitor head unit 2 DIN

Pesona Audio

Paket pertama yang ditawarkan Pesona Audio (PA) berupa pemasangan monitor head unit on-dash (2 DIN), berikut penambahan monitor head rest di jok depan untuk penumpang di kabin tengah dan belakang.

Total budget Rp 3,95 juta sudah mencakup monitor M.Videa 6,2 inci, dengan layar berteknologi
LED dan touch screen, serta dibekali fitur standar seperti bluetooth. Masih ditambah dengan head rest monitor OWL 7 inci, tweeter Legacy untuk tambahan sistem speaker depan, serta subwoofer aktif 10 inci merek OWL.

 Tweeter cukup diletakkan model plug and play agar tak menambah biaya pemasangannya
Kemudian paket kedua yang ditawarkan PA, senilai Rp 3,2 juta. Komponen yang disediakan seperti monitor M.Videa 6,2 inci (LED & touch screen) dengan koneksi tambahan standar berupa slot SD card, USB serta aux-in di panel depan-belakang head unitnya. Pasangannya berupa monitor head rest OWL 7 inci di jok depan, berikut speaker split Wolf 6 inci 2-way sebagai pengganti speaker standar mobil.

"Untuk kedua paket tersebut, harga sudah termasuk ongkos pemasangan dan setting," sebut Jasum, pemilik sekaligus instalatur PA di Jl. Raya Pos Pengumben No.32B-48B, Jakbar

Pesona Audio : 0812-8654104   (mobil.otomotifnet.com)

Tips Performance

Upgrade Performa Diesel, Oprek Perangkat Lunaknya

 
JAKARTA - Perkembangan teknologi pada mesin diesel yang meliputi penggunaan komponen elektronis untuk mengatur mesin, juga mengubah metode meningkatkan tenaganya. Masih bisa dengan upgrade komponen mekanis seperti memperbaiki saluran gas buang, namun terlebih bisa hanya mengoprek perangkat lunak.

Yap, dongkrak performa dengan mudah dilakukan dengan upgrade software. Tidak perlu ganti ECU karena cukup menambah modul tambahan di belakangnya. Istilah kerennya piggy back karena mirip tas punggung, hanya mengubah settingan dari ECU asli mesin.

 Dastek Unichip, penyetelan lebih luas(kiri). Power Plug benar-benar plug and play instant(kanan).
Beberapa waktu silam sempat dibahas, namun pertanyaan masih meluncur deras ke redaksi. Nah, berikut ini adalah beberapa perantinya. Salah satu piggyback yang paling beken bin popular adalah Dastek Unichip. ECU tambahan ini tidak hanya tersedia buat diesel, karena sudah malang melintang untuk tuning mesin bensin.

Menurut Teddy, panggilan beken Theodorus Suryajaya, tuner Rev Engineering di Kedoya Jakbar, Unichip bisa melakukan fine tuning. “Karena selain bisa setting injeksi bahan bakar, juga disesuaikan dengan boost dan throttle,” katanya. Makanya settingan peranti seharga Rp 6,5 juta ini bisa sangat halus dan disesuaikan karakter penggunanya.

 Power Lab punya dua modul berfungsi ganda
Piggyback Power Lab pun bisa mengatur settingan custom. “Tepatnya mengatur injector pulse dan fuel pressure,” ujar Erik pemilik I-Mechanic distributor Power Lab di Indonesia. Perantinya berupa piggyback DMS Sport, FPC dan kabel-kabel yang dilego Rp 11 juta.

Sedangkan penggemar upgrade performa instan bisa aplikasi Power Plug. “Tinggal colok tanpa potong kabel, hanya 15 menit saja,” bilang Arif, pemilik gerai Banteng Mas di Kemayoran, Jakpus. Dibanderol sekitar Rp 3,5 juta dan sudah tersedia juga buat Pajero Sports Dakar. Sayang, tidak bisa melakukan tuning lagi karena settingan sudah di modul.   (mobil.otomotifnet.com)

Panduan Ringan

Gejala Kerusakan Turbocharger, Perhatikan Asap Pekat


Mobil-mobil yang menggunakan turbocharger seperti Volvo, Toyota Land Cruiser VX, Ford Ranger, atau Mitsubishi Strada Triton memang rentan mengalami kerusakan bila tidak dirawat dengan benar. Padahal dengan perangkat turbocharger ini, performa mobil jadi lebih baik dan lebih kencang.

Kerusakan pada turbocharger ini umumnya terjadi karena kebanyakan pemilik mobil kerap mematikan langsung mesin mobil sehabis mobil digeber. “Seharusnya tunggu sekitar 10-15 detik untuk turbo benar-benar berhenti be­kerja, baru mesin dimatikan,” ujar Hardysan, juragan Surya Mas Teknik, spesialis servis dan perbaikan turbocharger.

Gejala kerusakan pada turbocharger cukup mudah dideteksi, mulai dari asap pekat yang keluar terus menerus dari knalpot ketika stasioner, lalu pada RPM tinggi asap pekat tadi tidak hilang juga. Lalu pada selang-selang yang berhubungan dengan intake terlihat rembesan oli, kemudian yang biasanya mulai dari 2.000 RPM turbo sudah mulai bekerja, tenaga mesin malah drop.

Kalau sudah begini siap-siap saja mengeluarkan biaya ekstra untuk memperbaikinya! (mobil.otomotifnet.com)
Modifikasi Off-road

Tubular Custom FJ40 | Founding Father


JIP
- Pindah-pindah wilayah tugas sudah menjadi kewajiban yang harus di jalani Kombes Pol Sam Budigusdian. Uniknya, pria yang kini menjabat Dirlantas Polda Jatim, dikenal sebagai ‘biang’ off-road. Sehingga di mana Pak Sam—demikian pria ini akrab dipanggil—berdinas, selalu membangun tim off-road. Dan semua tim off-road yang dibentuk selalu diberi nama Grage. “Grage itu sebutan dari kota Cirebon, dan Pak Sam adalah salah satu putra asli kelahiran daerah tersebut,” begitu ungkap Bambang Hariyono, selaku manajer tim Grage Community, Surabaya

“Maka bermunculanlah tim-tim Grage Surabaya, Grage Malang, Grage Sulawesi dan masih banyak lagi,” imbuh Bambang. Guna menyatukan semua tim-tim Grage inilah, maka Pak Sam lalu membentuk Grage Community.





Anggotanya pun beragam profesi, tak harus dari hamba hukum. Dari pengacara, pengusaha, pedagang sampai petani, semuanya dipersatukan dalam komunitas ini. Tujuannya cuma satu, “Mencari teman untuk main off-road,” terang Pak Sam.

Sebagai creator komunitas Grage, kurang afdal jika tidak punya ‘kuda’ kompetisi yang andal. Maka pria berperawakan tinggi besar ini pun lantas mencipta satu kuda besi berbahan dasar Toyota FJ40. Awalnya sekadar pasang-pasang aksesori off-road. Makin serius memodifikasi, Toyota FJ40 akhirnya cuma tersisa platform, surat-surat dan ceritanya saja, he..he..he.

Mesin

Meski banyak yang memakai mesin Cherokee, Pak Sam lebih memilih mesin Jepang Toyota 1JZ. Cukup bengis, mengingat mesin berkapasitas 2.492 cc mampu memuntahkan tenaga hingga 200 dk. Pilihan transmisi matik memang tidak jamak dipakai kaum pecinta kompetisi. Namun oleh Pak Sam, “Saya lebih nyaman, sehingga pikiran lebih fokus di trek yang akan dilewati. Tinggal gas terus.”
Settingan ruang mesin pun dibuat pas dengan dimensi mesin. Sehingga sistem pendinginannya pun harus dipasang di belakang.

Gardan



Pilihan jatuh pada Toyota FJ60 dengan as roda Longfield. Padanan kedua part ini sangat kuat, meski jip berpuluh-puluh kali terbanting. Untuk mengoptimalkan traksi, dipasang air locker ARB (depan-belakang). Final gir 6:37

Sokbreker   

Jip ini diperkuat dengan sokbreker coil over King Shock ukuran 12’ (depan) dan 14’ (belakang). Menjadi limiter compression, dipasang bump stop dengan merek yang sama.

Winch

Meski banyak off-roader yang lebih percaya kemampuan PTO custom, toh bapak penggemar olah raga sepeda ini masih memilih winch elektrik Warn 8274 (depan) dan Warn 8500i (belakang).

Jok


Jaminan kenyamanan dan safety driver didukung dengan pemasangan jok Mastercraft dan safety belt Crow Enterprizes.

Pelek-ban

Paduan Avantech pas berpadu dengan ban Swamper Bogger 35 inci. Tampilan sangar yang didukung traksi optimal.

Spesifikasi Teknis
 Mesin  Toyota 1JZ Bensin 6 silinder segaris
 Kapasitas  2.500 cc
 Transmisi  Matik
 Sasis  Tubular Custom
 Gardan   Toyota FJ60
 As roda  Longfield
 Locker  ARB Air Locker
 Final gir  6: 37
 Sokbreker  Coil Over KingShock
 Bumpstop  King
 Pelek  Avantech 15 inchi
 Ban    Super Swamper TSL Bogger 35”
 Sokstir   PSC hydraulic steering
 Jok   Mastercraft
 Safety belt   Crow Enterprises
 Winch   Warn 8274 (depan) dan Warn 8500i (belakang) 
 Bengkel  Bengkel Grage
  

Toyota corolla twin cam 1989

Toyota corolla twin cam 1989, Antara JDM dan AUDM


Toyota Corolla Twin Cam (TC) adalah salah satu generasi Corolla yang terlaris dan tetap laris di pasaran mobil bekas saat ini. Berbagai kelebihannya seperti perawatan mudah, konsumsi bensin irit, modelnya masih cukup up to date, hingga ketersediaan spare parts-nya yang masih banyak hingga saat ini.

Namun bagi Artura, pemilik Corolla TC berwarna biru muda ini, alasannya bertambah satu lagi, "Modifikasinya gampang dan alirannya bisa bermacam-macam,"ujarnya.

Alhasil, setelah berhasil mendapatkan 1 unit Corolla TC dalam kondisi sangat terawat, ia pun mulai memodifikasi mobilnya. "Dari mulai cuma ganti pelek sampai akhirnya jadi seperti ini," tukasnya sambil tersenyum penuh arti.

Berbagai pernik langka milik Corolla TC yang beredar di luar Indonesia terpasang rapi di mobil berpelat nomor sama dengan tipe mobilnya, D 92 AE (AE92). Coba lihat bagian depan, lampu TC Sprinter Wagon yang hanya beredar di Jepang, lengkap dengan corner lamp dan grillnya, tersemat rapi. Tak hanya itu, Artura juga mengganti bumper dengan punya TC Sprinter Cielo plus foglamp ori bawaannya.

Kemudian lampu sein yang ada di kedua fender depan mencomot TC versi Jepang, spion asli TC juga diganti dengan spion retractable ori TC untuk versi setir kanan, "Kalau setir kanan spion kirinya angle-nya lebih ke dalam, kalau setir kiri sebaliknya," jelas Artura.

Yang paling langka, lampu belakang diambil dari TC yang beredar di Australia (AUDM). "Dapatnya lampu duluan, garnish-nya baru aja dapat nih,"girangnya. Uniknya, di lampu belakang ini ada striping putih yang mengikuti bentuk lampunya.Keren!

Di bagasi, Artura memasang ducktail dari Foha. Lalu lampu rem Hella 3rd brake lamp berikut tiangnya juga terpasang di bagian dalam kaca belakang.

Untuk interior, sepasang jok depan Recaro LX Slider dengan headrest string berikut stir Recaro Special yang motifnya senada joknya berikut quick release juga terpasang rapi, "Sengaja pilih Recaro motif ini, sekilas mirip bahan trim aslinya kan," ucap pria berkaca mata ini.

Parts unik lainnya adalah spidometer milik TC GTi versi Jepang, speed-nya hanya sampai 180 km/jam (GTi lokal sampai 240 km/h) dan ada panel differential lock.

Sementara panel AC standar yang masih model geser diganti dengan panel AC digital, lalu cup holder, clean box dan under tray yang semuanya dibesut dari TC versi Jepang.

 Lampu Belakang versi Ausie, langka!

Oh ya, Ia juga memasang seatbelt jok belakang orisinal TC Jepang, karena yang versi lokal belum ada sabuk keselamatannya.

Sentuhan terakhir, Artura yang juga memiliki toko aksesori retro R-Kups Garage di Bandung bersama teman-temannya ini memasang pelek ATS motif polished diameter 15 inci dengan lebar 7 inci yang dibalut ban Falken Ziex ZE512 ukuran 185/55-R15.

Nice job! (mobil.otomotifnet.com) 

Kamis, 09 Februari 2012

yaris-dubcity
Saya sempat kaget waktu kemarin keluar dari kantor dan melihat ada sebuah mobil Toyota Yaris yang dimodifikasi dengan gaya Dub City putih biru dengan eyelid yang membuat tampilan Yaris jadi begitu sporty. Keren juga.
Tapi lebih kaget lagi waktu saya lihat pemiliknya adalah seorang Polwan. Saya sempat terheran-heran, kok bisa ya. Bukannya gak mungkin sih, tapi agak langka aja nemu pasangan Polwan + Mobil modif.
Waktu saya ceritain kejadian ini ke seorang teman, dia nyeletuk "Jangan-jangan mobil sitaan tuh... hahaha".
Sayang waktu itu saya gak bawa Camera, jadi fotonya cuma pake Blackberry dengan kamera yang kualitasnya pas-pasan.
Once again guuuuys... article ini adanya di section "Off The Record". Ada kejadian langka yang kalian pernah temuin juga enggak? Share ya...
:)

TEKNIK DRIFT


Image
Drifting merupakan teknik menyetir di mana pengemudi berusaha membuat agar mobilnya berada dalam posisi miring dan meluncur selama mungkin. Biasanya para drifter (pembalap drifting) hanya menggunakan gigi dua dan rem tangan (hand brake) untuk menunjukkan teknik tingkat tinggi ini, karena itulah sangat dibutuhkan keahlian tertentu dan disiplin yang cukup tinggi untuk dapat menguasai teknik mengemudi seperti ini.

Saat ini Drifting sudah menjadi olah raga profesional yang berjalan di bawah bendera D1 Grand Prix tapi sayangnya, sampai saat ini Drifting belum mendapat pengakuan dari FIA (payung besar road race untuk kompetisi balap mobil yang membawahi ajang-ajang balap mobil semacam F1, A1, F3, F3000, GoKart dan World Rally).

Awal mula
Drifting tumbuh di Jepang sekitar petengahan 1960-an, dipelopori kalangan motorsport underground yang dijuluki rolling zoku. Mereka mempraktikkan teknik opposite-lock dari reli ini di jalan pegunungan (touge) yang berkelok-kelok dan beraspal licin di wilayah Rokkosan, Hakone, Irohazaka dan Nagano.

Pada tahun 1970-an, Kunimitsu Takahashi, yang merupakan pembalap F1 legenda Jepang, mendapatkan inspirasi ketika ia mencoba bagian depan mobilnya mengikuti apex (titik paling pinggir dari sebuah tikungan) dengan kecepatan tinggi dan menggunakan rem tangan untuk mengikuti tikungan itu.

Pada tahun 2001, Daijiro Inada (pendiri Option Magazine dan Tokyo Auto Salon) bersama Keiichi ‘Dorikin’ (Raja Drifting) Tsuchiya (pembalap turing dan juga ‘Bapak Drifting Profesional’) membuat seri kompetisi drifting profesional, D1 Grand Prix (D1 GP).

Jenis Mobil Untuk Drifting
Biasanya mobil-mobil yang diturunkan dalam ajang drifting adalah mobil-mobil yang berbobot ringan hingga sedang dengan tipe coupe/sedan dan menggunakan penggerak roda belakang atau FR (front engine, rear-wheel-drive) seperti Nissan Skyline, Nissan Sylvia, Toyota Mark II, Toyota Corolla DX, dan Toyota Levin/Sprinter Trueno (AE86). Soalnya pada mobil jenis ini tenaga untuk sliding selalu disalurkan oleh roda belakang, sedangkan roda depan dimanfaatkan untuk mengontrol mobil/drift.

Tapi saat ini, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa mobil-mobil yang menggunakan tipe penggerak seluruh roda FA (front engine, all-wheel-drive) semacam Subaru Impreza WRX STi dan Mitsubishi Lancer Evolution dan penggerak roda depan FF (front engine, front-wheel-drive) juga ikut turun dalam ajang drifting. Kesulitan akan didapat apabila memakai mobil dengan penggerak roda depan atau FF, dimana tenaga dan kontrol ada di roda depan sehingga agak susah untuk menaklukkan beberapa tikungan sekaligus.

Teknik Dasar Drifting
Teknik drifting dilakukan dengan cara membiarkan ban belakang slip dengan alur yang lebih besar daripada ban depan. Ini biasanya terjadi saat mobil dipacu dengan kecepatan tinggi, kemudian arah dibelokan tanpa mengurangi kecepatan mobil. Jika teknik drifting dilakukan dengan tidak tepat, bisa menyebabkan mobil melintir dan kehilangan kendali. Karena itu, kecepatan dan sudut belokan harus diambil secara akurat.

Ada dua teknik utama yang digunakan oleh drifter untuk menciptakan gerakan drift yaitu Clutching (penggunaan kopling) dan braking (penggunaan rem). Dalam teknik clutching, saat mobil pembalap mendekati tikungan, ia akan menekan kopling dan pindah ke gigi 2. Lalu pembalap akan menekan gas sampai sekitar 4500 rpm. Saat kopling dilepas, akan ada putaran kuat pada ban karena saat itu mesin sedang berputar cepat. Kekuatan besar mendadak ini membuat ban belakang berputar sangat cepat sampai kehilangan traksi dan bagian belakang mobil akan melintir.

Sementara dalam teknik braking, pengemudi menarik rem tangan saat memasuki tikungan sehingga menyebabkan ban belakang terkunci dan kehilangan traksi dan menciptakan gerakan drift. Teknik ini adalah satu-satunya teknik yang bisa digunakan untuk mobil-mobil front wheel-drive (FWD). Sementara untuk mobil rear wheel-drive (RWD) memiliki setidaknya satu lusin teknik. Inilah sebabnya lebih banyak pro drifter yang menggunakan mobil rear wheel drive (RWD) untuk dibesut.

ImageBerikut ini ada beberapa teknik yang biasa dipergunakan ketika drifting.
HandBrake Drift
Kopling diinjak dan disaat bersamaan hand-brake ditarik untuk menghilangkan traksi. Ketika traksi sudah hilang, kopling di lepas dan pedal gas ditekan sambil lakukan countersteering.
Power Slide
Syaratnya butuh mobil dengan mesin bertenaga besar. Caranya hanya dengan membejek pedal gas habis dan mengontrol arah mobil dengan setir.
Shift Lock
Drifting dengan cara menurunkan posisi gigi jadi lebih rendah. Hal ini membuat ban mengunci sehingga traksi hilang.
Clutch Kick
Drifting dengan cara menendang kopling segingga menimbulkan guncangan pada transmisi sehingga mempengaruhi keseimbangan mobil. Hal ini bakal membuat mobil slidding.
Braking Drift
Caranya saat masuk tikungan pedal rem diinjak sehingga bobot pindah ke depan. Kemudian pedal gas langsung dipijak sehingga ban belakang kehilangan traksi.
Feint/Scandinavian Flick
Caranya dengan memindahkan bobot kendaraan ke luar dengan cara memutar setir ke arah luar tikungan dan dengan tiba-tiba memutar balik setir sehingga bagian belakang mobil bergeser. Teknik ini seperti cara menikung mayoritas pereli.
Kansei/dynamic drift
Drifting dengan cara mengangkat pedal gas saat kecepatan tinggi. Ini terjadi karena saat pedal gas diangkat bobot pindah dari belakang ke depan.

Saat drift sudah tercipta dengan melakukan teknik yang benar, maka yang selanjutnya harus dilakukan adalah menjaga agar mobil tetap terkontrol. Untuk yang satu ini diperlukan keahlian dari si pengemudi dalam mengontrol kombinasi antara gas dan setir.

Image
Ilustrasi ini memberikan sense yang bagus dari pengemudian dan menginjak pedal gas yang harus anda mengerti untuk menjaga mobil anda ketika melakukan drifting. Ketika menggerakkan mobil dari sudut full drift satu arah ke full drift ke arah yang berlainan, persiapkan untuk bagian belakang yang akan datang dengan tekanan yang berlebih ketika memulai drift dari arah depan. Berikan diri anda banyak ruang untuk menguasai teknik anda agar anda tidak lepas kendali atau menjadi sesuatu yang tidak dapat bergerak.

1.keraskan kemudi (steer hard) sewaktu membelok untuk mulai meluncur, kemudian lakukan banting-kemudi (countersteer) sebelum mobil keluar jalur
2.lanjutkan membanting-kemudi (countersteering) untuk mempertahankan laju luncuran. Ini merupakan tindakan untuk menyeimbangkan
3.sekarang anda mempersiapkan untuk tikungan selanjutnya. Tujuannya adalah agar dapat men-drift sepanjang lintasan yang dilalui tanpa meluruskan mobil selama beberapa saat ketika bagian belakang (buritan) mengayun
4.anda harus memacu kecepatan sekarang, jadi persiapkan untuk membejek gas yang bertujuan untuk menjaga roda bagian belakang tetap meluncur. Traction kills drift!
5.Inilah saat-saat yang tersulit. Menjaga bagian belakang (buritan) tetap meluncur melalui tikungan sangat mudah, tapi men-drift terus pada lintasan lurus yang cukup berat. Pada saat anda kehilangan momentum, posisi mobil akan lurus kembali, tapi anda akan terkejut berpa lama anda dapat mempertahankan posisi meluncurnya. Semoga berhasil!

Modif Toyota Great Corolla SEG 1996

Toyota Great Corolla SEG Mendadak USDM

 
JAKARTA - Awalnya hanya fokus melakukan modifikasi pada sektor mesin. Tapi karena melihat tampilan mobil teman di komunitas AE101 Corolla Rangers, Bayu Moerti, sang pemilik jadi tergoda untuk merombak tampilan mobil menjadi USDM (United States Domestic Market). “Selain menarik, saya juga mendapat tantangan cukup berat, karena semua komponen yang dipakai adalah OEM bikinan Toyota,” ungkap Bayu sang pemilik.

Terutama, mencari aneka parts Greco versi luar negeri berkode AE100 (Sprinter) dan AE101. Contoh di eksterior, parts AE101 yang digunakan meliputi crystal smoke headlamp, side lamp, tail lamp dan garnish merek Koito. Untuk grill, bumper depan dan side marker diadopsi dari AE100.

Sebagai pelengkap, Bayu menambahkan emblem Toyota Sprinter LX dan retract mirror punya AE100 Wagon. “Dulu saya mencari barang USDM susah banget, kayak tail lamp set, bumper Sprinter gen-2, dan spidometer FX sampai dibantu temen cari di Malaysia. Kalau sekarang sih sudah banyak yang jual disini,” cerita pria berbadan subur ini.

Dalamnya pun demikian. Untuk interior juga menggunakan sejumlah parts milik Greco luar. Seperti spidometer AE101 FX GT, burger tray, trunk cover, double tray cup holder, glove box, tweeter cover, shiftknob sampai karpet Greco asal negeri Paman Sam itu.

Lingkar setir Bayu menggunakan OEM Momo milik Toyota Celica dan shift light  Pivot. Bangku depan dipercayakan 1 set Recaro N-Joy, mulai dari jok, rel sampai trim back seat. “Duduk di jok ini lebih mantap saat bermanuver dalam kecepatan tinggi,” tuturnya.

DONGKRAK PERFORMA
Karena fokus merombak engine, sekarang kita intip ada apa dibalik kap mesinnya. Engine 4A-FE-nya cukup di-porting polishing kepala silinder. Lalu ganti per klep, filter udara, kampas kopling serta cover dengan produk TRD dan fuel press regulator SARD.

Guna memperlancar saluran gas buang, header 4-2-1 keluaran Tom’s, custom piping, resonator Scoot dan muffler titanium Remus jadi andalannya.

Pengusaha kuliner ini pun menambahkan piggyback Dastek Unichip type Q, koil MSD, busi NGK iridium dan kabel busi NGK. “Ubahan segini masin nyaman untuk pemakaian harian dan menerobos kemacetan ibukota,” tambahnya.

Menariknya, mempercayakan transmisi manual 6 kecepatan OEM milik AE100 Wagon plus LSD yang cukup langka didapat di Tanah Air. “Dulu sangat sulit nyarinya, sampai dibantu teman yang bekerja sebagai wartawan untuk medapatkannya,” curhat Bayu yang harus menebus Rp 7 juta untuk sebongkah girbok ini.

Berhubung tenaga mesin sudah melonjak, peranti rem turut ditingkatkan. Belakang diganti disc milik AE101. Sedang depan pasang kaliper twinport Toyota Levin yang berukuran lebih besar 15% dari standar mobil.

Agar semakin mantap bermanuver handling juga ikut diperhatikan, misal penggantian coilover Buddy Club 2-way lengkap dengan pillow ball. “Pakai suspensi ini tinggi rendah dan keras empuk bisa disetel sesuai keinginan,” ungkapnya.  (mobil.otomotifnet.com)

Mobkas

Panduan Membeli Mobkas Era 1990an, Persiapkan dengan Matang


Jakarta - Berbeda dengan membeli mobkas yang masih berusia muda, untuk dream car BT90’s perlu lebih cermat lantaran berumur lawas. Setidaknya, sebelum berangkat ke lokasi transaksi, persiapkan beberapa hal.

Pertama, Anda harus tahu harga pasaran mobkas di era tersebut. Apalagi untuk beberapa kendaraan yang terbilang legendaris, harga bisa melonjak dari biasanya, dan itu dijadikan alasan pihak penjual untuk melepasnya dengan harga tinggi. Semisal Toyota Great Corolla dan Honda Ferio. Bahkan, bila perlu, Anda bisa membawa sumber berupa media cetak yang memuat harga-harga mobkas BT90’s.

Selanjutnya, bagi pemula yang belum paham perihal mesin dan kaki-kaki kendaraan, ada baiknya, membawa pendamping yang lebih mengerti kedua sektor tersebut. Maklum saja, kedua sektor tersebut, termasuk yang paling banyak menelan biaya bila Anda kurang jeli mengama­ti­nya.

“Jangan lupa membawa CD atau kaset untuk menguji kualitas head unit,” jelas Andrei Widjaya, juragan Bassindo Audio, Kelapa Gading, Jakut. Apalagi, masih menurutnya, meski berusia lawas, beberapa head unit standar sudah di-upgrade ke level yang lebih tinggi. “Atau malah diganti dengan yang lebih murah,” jelasnya. (mobil.otomotifnet.com)
Event




Written by BENDOT BS   

hasil SDC SPARRING SESSIONS of DragRace #1



kelas 3.1 A ( stock sedan 1601 – 1700 cc non bagage )

podium racer name    team    car   time
#1 Fatahillah  Capunk  estilo 10,337
#2 Tyo   Smurf  estilo 10,385
#3 Andry   Smurf  estilo 10,395
#4 Rian   Smurf  estilo 10,454
#5 Dedi   Smurf  estilo 10,521

kelas 3.1 B ( stock sedan 1601 – 1700 cc bagage )

podium racer name    team    car   time
#1 Agus Pitex  Nemo  genio 11,016
#2 Sinar Mahardika  -  honda 11,018
#3 Davis   Buckspeed glxi 11,145
#4 Rendra   Buckspeed glxi 11,438
#5 dr. Dwianto  -  honda 11,528

kelas 3.3 A ( minibus 1 – 2700 cc GRD )

podium racer name    team  car   time
#1 Raditya P.A  Corvette GE8 10,787
#2 Ferdy S   SCS  GE8 10,820
#3 Raditya P.A  Corvette GE8 10,880
#4 Ferdy S   SCS  GE8 10,916
#5 Arga   G-Five  yaris 10,918

kelas 3.3 B ( minibus 1 – 2700 cc GRB )

podium racer name    team    car   time
#1 SiUn   G-Five  avanza 11,690
#2 Dereck   G-Five  xenia 11,694
#3 Agasya   G-Five  xenia 11,735
#4 Brian   G-Five  avanza 11,781
#5 Bogi   G-Five  xenia 11,822

kelas 2.9 ( modified sedan 1 – 1500 cc )

podium racer name    team  car   time
#1 Adit   CamSpeed timor 10,307
#2 Sesep   SMS  LX 10,639
#3 Rian   SMS  LX 10,736
#4 M. Sofyan  MYB  LX 10,883
#5 Helmy   DD Jtech nova 11,120

kelas bracket 9 second

podium racer name   team  car  time
#1 Arya   MYB  EG6 9,520
#2 Rifqy   GSS  starlet 9,568
#3 Fatahillah  DeltaPrima estilo 9,687
#4 M. Sofyan  MYB  EG6 9,690
#5 Wendra   MYB  EG6 9,713

kelas bracket 10 second

podium racer name    team   car   time
#1 Ino   CamSpeed timor 10,391
#2 Fatahillah  Capunk  estilo 10,445
#3 Sesep   SMS  LX 10,663
#4 Gogon   Tani Uthun GTi 10,694
#5 Agasya   G-Five  GTi 10,739

kelas bracket 11 second

podium racer name    team   car   time
#1 Erick   Capunk  estilo 11,051
#2 Rendra   Buckspeed glxi 11,070
#3 Davis   Buckspeed glxi 11,078
#4 Pitex   Nemo  geno 11,113
#5 Fito   Capunk  estilo 11,182

ALLMOTOR class

podium racer name    team   car  time
#1 Raditya P.A  Corvette estilo 8,944
#2 Raditya P.A  Corvette estilo 9,196
#3 Arya   MYB  EG6 9,557
#4 M. Sofyan  MYB  EG6 9,592
#5 Wendra   MYB  EG6 9,751

FFA turbo

podium racer name    team   car  time
#1 Alfred   POLOMAS  EVO3 8,606
#2 Sienbe. S  POLOMAS  EVO3 8,660
#3 Bayu. K   POLOMAS  EVO3 8,857
#4 Bayu. K   POLOMAS  EVO3 9,057
#5 M. Sofyan  MYB  EVO3 9,243
selamat buat para dragster yang meraih podium. Salam BLARRR !!!
by: surabaya drag community 
Modif Toyota Yaris J M/T 2008

Toyota Yaris Tipe J, Tenaga Tembus 418 Daya Kuda!

 
JAKARTA - Hobi rock climbing yang digemarinya selama ini, memang identik dengan hal-hal berbau ketangguhan dan kekuatan fisik. Dan sepertinya ikut memengaruhi selera dalam memodifikasi besutan hariannya. Dialah Djunaidy, pemilik Toyota Yaris J M/T, yang tanpa ampun melecut power mesin 1NZ-FE 1.500 cc bawaan mobilnya hingga 418 dk.

 Memang, selintas jika bertemu dokter dengan pembawaan diri kalem ini, tak akan menyangka kalau mobil harian yang saban hari diandalkannya buat praktik, menyimpan tenaga digdaya.

Layaknya resep yang kerap dibuatnya untuk pasien, Djuned, begitu biasa disapa, juga tak sembarangan melakoni upgrade performa mesin mobilnya.

Bersama rekannya Teddy, yang juga tuner andal dari rumah modifikasi Rev Engineering, berbagai analisa telah dilakukan guna mencegah kesalahan fatal yang mungkin dapat berakibat buruk bagi keselamatannya.

Menurut Djuned, tidak mudah meng-upgrade tenaga mesin standar Yaris, hingga mencapai hasil seperti sekarang ini. "Kendala terbesar adalah sulitnya mencari komponen racing aftermarket untuk mesin 1NZ-FE. Terpaksa memesan dari luar Indonesia dengan spesifikasi menyesuaikan komposisi yang dibutuhkan, sekitar 60% customized," ungkap Sekjen Toyota Yaris Club Indonesia (TYCI) ini.

Ubahannya sendiri tetap mengacu pada konsep street legal dan daily use. Artinya, Djuned tetap mempertimbangkan unsur kenyamanan buat dipakai harian bersama sang istri.

Komposisi yang dilakukan untuk modifikasi mesin Yaris yang sudah berbaju karbon kevlar ini, dengan tetap mempertahankan sektor engine bay sesuai konstruksi pabrikan. 

Hanya melakukan treatment khusus agar lebih bertenaga. Seperti mencangkokkan turbo Garret GT28 RS, mengganti ECU dengan Sprint 500, termasuk mengaplikasi sistem manajemen mesin dengan tipe stand alone labelan Haltech.

Untuk jeroan mesin, katup buka-tutup diganti pakai Super Tech titanium valve. Diimbangi memodifikasi ulang bagian turbo piping, intake manifold berikut exhaust turbo manifold, serta merombak total sistem saluran gas buang yang dikerjakan sepenuhnya oleh Teddy.

Final tuning, Ia meminta Teddy agar men-setting tekanan boost pada turbo dual ballbearing-nya tadi, menyesuaikan dengan keperluan. Buat harian hanya diset 1,35 bar (19 psi) dengan bensin Pertamax Plus, sudah mampu menghasilkan tenaga sebesar 363 dk di putaran 7.000 rpm.

Kalau untuk turun drag, turbo di-boost hingga 1.6 bar (24 psi), plus bahan bakar VP drag fuel. Hasilnya, power maksimum mencapai 418 dk di rpm yang sama.   (mobil.otomotifnet.com)
Modifikasi

Toyota Limo 2004, Taksi Yang Beringas di Sirkuit


Jakarta – Memiliki sebuah Toyota Limo jahitan 2004 sebagai mobil hariannya tak membuat Rizky Basworo yang akrab disapa Rizkybas ini patah arang untuk merombaknya. Maklum, kembaran dari sedan Toyota Vios ini memang kondang sebagai armada taksi, dibanding mobil harian.

Tak percaya? Tengok saja aliran modif street sleeper nya, dimana menampilan sosok yang minimalis namun mengandalkan mesin yang beringas di balik kapnya. Bahkan, selain untuk harian, Limo ini juga kerap turun di ajang drag race.

Tidaklah mengherankan, karena modifikasi aliran balap telah digandrungi Rizkybas sejak masih duduk di bangku sekolah. “Dulu juga sempat punya Vios spek balap di tahun 2006,” sebut pria 33 tahun ini.

Agar tampil maksimal, jeroan mesin berkode 1NZ-FE original nya dirombak. Diantaranya pemasangan open air filter, aplikasi throttle body dari Corolla Altis dan mengganti sistem exhaust dari mulai header hingga muffler. 

Bagian silinder juga dijamah dengan ubahan berupa porting dan polish pada saluran intake dan exhaust, serta memapas kepala silinder sebesar 0,6 mm. Sedangkan busi turut diganti dengan jenis Iridium.

Sementara untuk untuk trek lurus sepanjang 402 meter, Rizkybas melakukan penggantian gearbox dan transmisi yang didesain khusus (custom).

Semakin sempurna, Piggyback Dastek Unichip Type C dengan Launch Control dan dengan modul limiter dipercaya untuk memanipulasi data bahan bakar di komputer Limo. "Idenya agar bisa kencang tetapi tetap irit", dilakoni punggawa Toyota Soluna Vios Club (TSVC) ini.

Hasilnya cukup memuaskan saat tes dynamometer Sigma Speed di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Tenaga "taksi" Rizkybas yang semula hanya 109 dk pada 6500 rpm, kini menjadi 141,3 dk dengan torsi sebesar 176,5 Nm.

Hebatnya lagi, Limo berkelir Silver ini sanggup mengantarkan Rizkybas naik podium juara 1 kelas 1500 FWD Challenge  di ajang dragrace D3 Achilles Corsa 2011. Pada lomba yang  diselenggarakan di Sirkuit Sentul pada 12 Desember 2011 lalu, Limo ini mencatat best time 15,938 detik pada jarak tempuh 402 meter. (mobil.otomotifnet.com)

Kamis, 02 Februari 2012

Modif New Honda Jazz S 2009

New Honda Jazz S, Tenaga Terdongkrak 40 Dk

 
JAKARTA - Riset yang dilakukan bengkel SS Performance Shop (SSPS) di Jl. Supratman, Bandung, Jabar ini, merupakan proyek lanjutan pada New Honda Jazz, yang dinobatkan sebagai 1st Runner Up pada event Jazz Tuning Contest 7 beberapa waktu lalu di Jakarta. Setelah dilakukan tes di ruang dynotest, hasil akhir menunjukkan bahwa tenaga mesin terdongkrak hingga 40 dk!

NOS
Sebelumnya New Jazz milik Edwin Yahya ini sudah dibekali rumah keong berikut turbo kit HKS yang telah di-custom oleh Teddy Jusman, plus modifikasi yang tak lazim pada sistem injektornya.

Sebab dapur pacu bawaan New Jazz yang sejatinya menganut PGM-FI ini, kini telah mengadopsi injektor kembar dengan sistem manajemen mesin cukup canggih.

Menurut Teddy, sistem bahan bakar dengan injektor sekuensial ini memang tergolong hal baru di Tanah Air. Terbukti dari proses trial-error yang dilakukannya, mengorbankan setang piston yang sempat patah sehingga membuat mesin jebol.

Hal tersebut disebabkan karena setang piston bawaan mesin New Jazz, lebih kecil ketimbang mesin dengan tipe sama (L15A7) di generasi Jazz sebelumnya. Tentu, untuk ukuran standar, hal ini mampu memberikan efisiensi dari segi bobot yang berefek hemat bahan bakar.

Namun ketika di-boost dengan embusan angin dari turbo HKS, jeroan mesin tak sanggup meladeninya, sehingga perlu diubah. Alhasil piston standar pun berganti Piston CP, yang mengalami oversize 0,5 mm. Termasuk mengganti setang piston Crower H Beam, lantaran memiliki batang lebih besar. Ubahan ini cukup mumpuni, karena dapat menahan tekanan turbo yang di-setting 1,5 bar.

Modifikasi unik juga terlihat pada bagian injektornya. Mesin L-series Honda ini juga di-support oleh 4 injektor tambahan, untuk mengimbangi kebutuhan mesin yang sudah dibekali komponen turbo ini.

Pertimbangannya, kata Teddy, suplai bahan bakar yang dibutuhkan akan lebih banyak ketika dapur pacu sudah menggunakan peranti turbo.

Umumnya, injektor standar diganti dengan yang berkapasitas lebih besar. Tapi metoda tersebut tidak diterapkan pada New Jazz yang sudah dilabur airbrush ini. Sebab komponen bawaan mobil tetap dipakai, namun ditambah empat injektor lagi dengan kapasitas 400 cc/menit.

Dalam kondisi mesin idle sistem tidak akan kelebihan bahan bakar, karena hanya dibutuhkan pada waktu-waktu tertentu saja, yang membuat injektor tambahan tadi akan menyemburkan bahan bakar ekstra.

Cara mengaktifkan injektor ekstra tadi mengandalkan i-Drive berikut modul turbo, yang sudah ada pada piggyback Dastek Unichip Q+.

Akibatnya tenaga pun terdongkrak namun dalam kondisi idle, campuran bensinnya tak terlalu ‘kaya'. Mengingat Edwin masih penasaran untuk dapat mengail tenaga mesin mobilnya hingga maksimum, Teddy menambahkan NOS (Nitrous Oxide Systems) dengan sistem EFI single fogger yang ditunjang wet system 50 shot dari Nitrous Express.

Saat dilakukan pengetesan ulang di ruang dynotest, power maksimum yang sebelumnya mencapai 277 dk, meningkat cukup signifikan hingga 40 dk menjadi 317 dk.   (mobil.otomotifnet.com)

 Data Spesifikasi
Piston : CP oversize 0,50 mm
Connecting Rod : Crower H Beam
Porting Polish Custom : SSPS
Turbo Kit by HKS
Custom Down Pipe : SSPS
4 x 400cc direct extra injector
Blow Off Valve : HKS Super SQV IV
Racing Suction Kit : HKS
Exhaust system (center pipe & rear muffler) :
FUJITSUBO
Fuel Pump 255 litre / hour high pressure :
Walbro
Dastek Unichip Type Q+
Dastek Turbo Modul
Dastek I Drive
Dastek Analog Map Selector
Throttle Control By Pivot 3 Drive
Boost Control By HKS ECV
Oil Cooler By HKS
Turbo Timer By HKS Type 1
Meters : Defi link display(Oil Temp, Oil Press, Water
Temp)
Radiator hose : Billion
Radiator Cap : HKS
Oil Cap : Exedy hyper single clutch system